Kisah Karomah Gus Dur, Sungkem dengan Wanita Berkonde Misterius

21 Juli 2022 11:30

GenPI.co Jatim - Presiden RI ke-4 Abdulrahman Wahid atau biasa dikenal sebagai Gus Dur dikenal memiliki karamah sebagai seorang wali.

Banyak tokoh yang menceritakan mengenai kesaksian peristiwa karismatik Gus Dur.

Salah satunya kesaksian tokoh ulama asal Bangil, Kabupaten Pasuruan, yakni almarhum KH Anang Faishol. Kisah tersebut diriwayatkan Kholili Kholil, keponakan Kiai Anang.

BACA JUGA:  Haul ke-12, Perjuangan dan Toleransi Gus Dur Masih Relevan

Kholili mengisahkan, saat itu Kiai Anang masih dalam kondisi sehat. Tepatnya pada 25 Ramadan. 

“Apakah Gus Dur itu wali? Atau dalam bahasa lain: apakah jenengan pernah tahu karamah beliau?" kata Kholili Kholil yang bertanya kepada Kiai Anang.

BACA JUGA:  Kabar Duka, Lily Chodijah Wahid Adik Kandung Gus Dur Wafat

Kiai Anang pun langsung menoleh. Beliau mentapnya dengan serius.  “Iya. Beliau wali,” jawab Kiai Anang.

Tanpa perlu ditanya lebih lanjut, Kiai Anang menjelaskan karamah dari Gus Dur.

BACA JUGA:  Lily Wahid Adik Gus Dur Dimakamkan di Ponpes Tebuireng

“Ketika itu saya mendampingi Gus Dur dalam sebuah acara di Sumenep. Ketika selesai acara saya berjalan di samping Gus Dur ketika hendak menuju mobil," kata Kiai Anang.

Gus Dur yang sedang berada di tengah pengawalan Banser dan kerumunan orang yang bersalaman, tiba-tiba berbisik kepada Kiai Anang. 

"Tolong beri jalan, ada wanita mau bersalaman dengan saya," demikian Kiai Anang menirukan ucapan Gus Dur.

Seketika itulah muncul seorang wanita berkonde hitam dengan memakai pakaian hitam ala Jawa seperti kebaya. 

“Saya (Abah Anang, red) pun menyuruh Banser untuk memberi jalan bagi wanita itu. Ketika wanita itu berada di hadapan Gus Dur, kontan Gus Dur menunduk dan bersalaman kepada wanita itu," kata Kiai Anang.

Wanita tersebut kemudian menghampiri Gus Dur dan bersalaman dengannya. Namun, setelah itu dia kemudian menghilang. 

"Setelah bersalaman, wanita itu pun menghilang di tengah kerumunan. Selepas itu di mobil Gus Dur berkata kepada saya: ‘Gus Anang, sampean tahu siapa wanita yang saya sungkemi tadi? Wanita itu adalah ibunya Joko Tingkir," kata Kiai Anang seperti dikisahkan Kholili Kholil.

Dia melanjutkan ceritanya, "Seingat saya ada lanjutan ucapan dari Pak Dhe (Kiai Anang, red) saya begini: Gus Dur berkata: ‘Saya tidak sempat sowan kepada beliau, maka beliau mendatangi saya ke sini'".

Kholili Kholil mengaku sebenarnya tidak mudah percaya dengan cerita di luar adat (khariqul adah) seperti ini. Namun untuk yang satu ini berbeda.

"Setidaknya alasan terpenting adalah karena yang bercerita adalah orang yang menyaksikannya langsung, yakni Pak Dhe saya tadi," kata Kholili Kholil.

Dirinya menjelaskan, dalam pelajaran ilmu tauhid, hal yang dialami Gus Dur ini biasa disebut karomah atau sesuatu di luar adat (bukan di luar akal! Karena tidak ada yang mustahil bagi Allah yang mana segala kuasa-Nya adalah wajib aqli) yang terjadi pada diri seorang wali.

"Melihat kezuhudan Gus Dur, garis biologis dan intelektual, kebiasaannya berziarah sejak kecil, serta juga kecuekkannya kepada omongan orang (dalam Bahasa Alquran: la yakhofu laumata lain), bukan tidak mungkin, menurut saya pribadi, bahwa Gus Dur adalah wali yang pada akhirnya memiliki karamah seperti yang saya tulis di atas," kata Kholili Kholil. (NU Bangil)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM