GenPI.co Jatim - Anggota Komisi C DPRD Surabaya William Wirakusuma mengusulkan untuk merevitalisasi saluran air atau gorong-gorong peninggalan Belanda yang ada di bawah tanah.
Politikus PSI itu meminta Pemkot untuk mencari peta saluran air zaman Belanda dan mempelajari tata airnya.
"Saya pikir pemkot perlu melihat peta Surabaya zaman Belanda," ujarnya, Jumat (22/7).
Dia melihat, banjir di Surabaya masih menjadi problem. Indeks genangan di kota Surabaya pada Tahun 2021 hanya turun 1 persen dibandingkan 2020.
Gorong-gorong peninggalan Belanda bisa digunakan sebagai cara lain untuk mengatasi banjir di Kota Pahlawan.
"Saya yakin Surabaya sebagai sentra niaga peninggalan Pemerintah Belanda dan berada di kawasan pesisir memiliki infrastruktur yang dapat mencegah terjadinya banjir berupa gorong-gorong saluran air besar yang berada di bawah jalan pasti ada," katanya.
William mengusulkan untuk mencarinya dari mulai Jalan Embong Malang ke arah Utara. Dirinya yakin jalan tersebut telah dirancang sedemikian rupa, mengingat lokasinya berada paling Selatan dari Surabaya pada zaman itu.
Apabila sudah ketemu tinggal menyambungnya dengan jaringan saluran air baru.
Kepala Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) Kota Surabaya Lilik Arijanto sebelumnya mengatakan, telah mencari gorong-gorong peninggalan Belanda di Jalan Embong Malang menuju Pelabuhan Kalimas Surabaya.
Pihaknya memprioritaskan untuk mencari gorong gorong peninggalan Belanda di wilayah Blauran sampai Kranggan. Diharapkan itu bisa mengurangi banjir yang biasa merendam kawasan tersebut.
Selama ini, pembuangan air dibuang ke Bozem Morokrembangan yang letaknya cukup jauh.
Sejauh ini, kata dia, baru di depan Kranggan yang sudah ketemu. Selanjutnya akan disudetkan untuk kembali diaktifkan dan bakal disambungkan ke rumah pompa Jalan Kenari. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News