Harga Telur di Malang Meroket, Pedagang Beberkan Sebabnya

22 Juli 2022 16:00

GenPI.co Jatim - Harga kebutuhan pokok di Kota Malang masih mengalami kenaikan, salah satunya telur yang harganya terus meroket.

Para pedagang menjelaskan, kenaikan harga telur di Kota Malang disebabkan stok dari peternak kurang.

Salah satu pedagang di Pasar Blimbing, Moh Ismail menuturkan, harga telur saat ini dibanderol Rp26.000 per-kilogram. Menurutnya pada Hari Raya Iduladha, harganya masih berkisar Rp21.000.

BACA JUGA:  Harga Tiket Bus Kramat Djati Surabaya-Jakarta Terbaru, Juli 2022

"Saat ini peternak ayam kekurangan stok telur sehingga berimbas kepada harganya. Apalagi, harga telur bisa berubah setiap hari, sekarang Rp26.000 tidak tahu lagi besok, tergantung stoknya," kata Ismail kepada GenPI.co Jatim, Jumat (21/7).

Sebagai pedagang dia tidak bisa berbuat banyak karena sedang susah mencari pasokan telur dari peternak ayam di wilayah Kabupaten Malang.

BACA JUGA:  Profil Sutandi Purnomosidi, Pebisnis Pakuwon Jati Lulusan Sydney

"Biasa ambil satu kwintal, sekarang tidak sampai. Rata-rata perharinya bisa jual telur 80 kilogram saja. Kan masih sisa, besok ambil dari peternak psti juga berkurang," imbuhnya.

Sedangkan pedagang di Pasar Oro-Oro Dowo, Achsan menuturkan, stok telur setiap harinya mengalami penurunan cukup signifikan.

BACA JUGA:  Ikut Vaksin, Warga Tanah Kali Kedinding Surabaya Dapat Minyak

Berdasarkan informasi yang diterimanya, pengurangan stok telur diakibatkan imbas dari mahalnya pakan untuk ayam.

"Dari cerita peternak pakan masih mahal, sehingga tidak banyak ayam yang bertelur. Katanya gitu. Kalau demikian, pasti harga ayam sama telur juga mahal," kata Achsan.

Bahkan, Achsan pun juga kebingungan bagaimana menghadapi para pembeli yang suka membeli telur dalam jumlah banyak. Untuk menyiasatinya dia menggunakan sistem pesan terlebih dahulu agar semua pembeli kebagian ston telur.

"Kalau ada yang beli borongan langsung itu saya bingung. Gak sedikit pelanggan saya adalah pengusaha makanan, jadi saya minta yang bersangkutan untuk pesan dulu," lanjutnya.

Para pedagang ini pun berharap situasi seperti ini bisa berakhir secepatnya atau bisa ada solusi terbaik. Sebab, imbas perubahan harga bukan hanya dialami oleh pedagang saja melainkan juga para pembeli yang harus merogoh kocek yang lebih.

Selain itu, perubahan harga yang terjadi diibaratkan seperti mata rantai yang bisa berdampak kemana saja. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM