GenPI.co Jatim - Tangis Agusriani (44) warga Rusun Romokalisari Kota Surabaya pecah di hadapan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.
Dia bersama tiga orang lainnya tak kuasa bercerita curhat kepada Eri Cahyadi.
"Alhamdulillah, saya sangat bersyukur dengan acara ini, saya jauh-jauh diantar oleh suami dengan membawa anak saya. Terima kasih Pak Eri sudah mendengarkan keluh-kesah saya, InsyaAllah ini jawaban Gusti Allah dari doa-doa saya," ujarnya, Sabtu (24/7).
Eri pun ikut menenangkan salah satu warga yang menangis tersebut.
"Suaminya tidak punya pekerjaan, dia tinggal di rusun dan anaknya masuk dalam kategori disabilitas. Tadi sempat menangis, tapi karena kita selesaikan bersama-sama, akhirnya dia bisa tersenyum," kata Eri.
Dia mengatakan, butuh kerja sama dan gotong royong seluruh OPD untuk menyelesaikan masalah warga.
"Suaminya diberikan pekerjaan melalui program Padat Karya, serta ibu tersebut akan mendapat pelatihan untuk mengembangkan UMKM," katanya.
Eri berharap, warga tersebut bisa mengawasi anaknya karena usaha yang dilakoninya tanpa keluar rumah.
Selain diikuti warga Rusun, ada juga siswa SD Muhammadiyah 24 Kota Surabaya yang hadir.
Mantan kepala Bappeko Surabaya itu mengucapkan terima kasih kepada siswa yang mau mengungkapkan keluh kesahnya di dunia pendidikan.
"Oleh karena itu, saya sudah menyampaikan kepada dinas pendidikan untuk memastikan SD dan SMP, kalau dia termasuk kategori mitra warga atau MBR (masyarakat berpenghasilan rendah, red) maka pemkot akan hadir di sana," kata dia.
Eri Cahyadi mengaku juga telah menyampaikan kepada Gubernur Jawa Timur terkait persoalan pendidikan jenjang SMA/SMK di Kota Surabaya. Pemkot berencana membantu siswa atau peserta didik yang ber-KTP Kota Surabaya.
"Beliau (Gubernur Khofifah, red) menyampaikan ini langkah baik dengan memberikan solusi dan Dispendik Surabaya akan berkoordinasi dengan Dispendik Jatim," kata dia. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News