Dekopin Beberkan Fakta, 30 Persen Koperasi di Jatim Mati Suri

27 Juli 2022 20:00

GenPI.co Jatim - Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) memperkirakan terdapat 30 persen koperasi di Jawa Timur yang sudah mati suri alias tidak aktif.

Persentase koperasi yang tidak atif berasal di 32 ribu daerah di Jawa Timur.

Melihat data ini, pihaknya bakal melakukan pembinaan untuk mengaktifkan kembali koperasi-koperasi tersebut.

BACA JUGA:  Jadwal SIM Keliling Malang Pekan ini, Yuk Buruan

"Itu yang perlu dilakukan pembinaan untuk kemudian diaktifkan kembali," kata Ketua Dekopin Sri Untari di K-UKM Expo 2022, Grand City, Surabaya, Rabu (27/7).

Lanjutnya, koperasi yang tidak aktif bisa diketahui melalui intensitas rapat anggota.

BACA JUGA:  Lowongan Kerja BUMN Terbaru, Cek Kualifikasinya Sebelum Tutup

Hal itu menjadi salah satu indikator masih aktif atau tidaknya sebuah koperasi.

"Gampang banget kalau melihat (masih aktif atau tidak sebuah koperasi, red), berapa banyak yang rapat anggota itu aktif," jelasnya.

BACA JUGA:  Daftar SMA Swasta Terbaik di Jatim versi LTMPT

Sri juga menyebut, jika tetap tidak aktif, koperasi tersebut juga bisa melakukan pembubaran keanggotaannya.

Menurutnya, pembubabaran itu sangat dimungkinkan melalui rapat anggota koperasi untuk mengambil keputusan secara bersama-sama.

"Koperasi itu kan dibentuk dari anggota, bukan dari pribadi-pribadi. Itu mereka bisa rapat anggota untuk membubarkan," jelasnya.

Sementara itu, Sri menyebut, koperasi di Jawa Timur memiliki kontribusi sebesar 18,7 persen untuk skala nasional.

Artinya, persentase itu disebutnya sebagai petunjuk bahwa Jawa Timur memiliki koperasi dengan kualitas yang bagus.

"Saya contoh dari mulai yang gede itu Sidogiri, KWSG, dan masih banyak lagi yang lain-lain, bagus-bagus. Pertama, mampu menyerap tenaga kerja dan keduaua, memberikan akses permodalan yang mudah bagi pelaku UKM.

Sri menambahkan, Dekopin bersama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) kini terus berupaya memberikan akses permodalan yang mudah bagi pelaku UKM di Jawa Timur.

"Nanti LPDB datang, biar mereka (pelaku UKM) langsung akses permodalan dari LPDB yang cuma 3 persen.

"Itu akan sangat mendukung koperasi melempar pinjaman kepada UKM-UKM yang produktif, baik UKM kuliner, UKM kerajinan, IT, pangan, dan sebagainya," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM