GenPI.co Jatim - Menyambut Hari Anak Nasional (HAN) 2022, ribuan pelajar dari tingkat SD/SMP di Surabaya turun ke jalan.
Tujuan mereka turun ke jalan untuk mengampanyekan Setop Kekerasan Anak dalam rangka HAN 2022.
Anggota Organisasi Pelajar Surabaya (Orpes) Zidny Mazaya mengatakan, dia bersama anak-anak meminta orang tua agar lebih memahami hak, kewajiban, dan tak melakukan aksi kekerasan pada anak-anak.
Pesan itu dibagikan melalui leaflet (selebaran) dan striker yang dibagikan oleh pelajar kepada pengendara bermotor.
"Supaya mereka bisa membaca dan mengerti bahwa orang tua tidak boleh kasar kepada anak," kata Zindy di Taman Apsari, Rabu (27/7).
Tak hanya membagikan leaflet, Zindy bersama para siswa lainnya juga menyuarakan orasi peringatan HAN 2022, sembari membentangkan spanduk berisikan permintaan agar tak ada lagi kasusus kekerasan terhadap anak.
Mereka juga mencantumkan nomor aduan temuan kasus kekerasan pada anak, melalui hotline Puspaga di nomor 087722288959 dan PPTP2A di nomor 08113345303.
Zindy yang merupakan siswa SMP Negeri 19 Surabaya itu menyebut, Kampanye Setop Kekerasan Anak ini sudah dipersiapkan selama seminggu atau pada Kamis (21/7).
"Kami ada persiapan dengan divisi masing-masing. Seperti bertemu dengan BEM FKM Unair dan Forum Anak Surabaya (FAS), terkait koordinasi kegiatan hari ini," ujarnya.
Sebagai informasi, kegiatan Kampanye Setop Kekerasan Anak dalam rangka memperingati HAN 2022 digelar di sejumlah lokasi di Surabaya.
Lokasi-lokasi itu di antaranya, Taman Apsari, Jembatan Kedung Baruk Surabaya, Kebun Bibit Bratang depan kantor polsek/ kelurahan Baratajaya, di depan Maspion Square.
Kemudian di depan Museum Bank Indonesia serta Taman Bungkul, di depan Jembatan Merah Plaza (JMP) atau Taman Sejarah, dan Jalan Tegalsari depan Pasopati serta Taman Apsari.
Diperkirakan dalam aksi kampanye anti kekerasan anak ini diikuti oleh 1.200 pelajar SD-SMP di Kota Pahlawan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News