Pengakuan Eri Cahyadi, Sempat Bingung Jadi Pendongeng Dadakan

28 Juli 2022 03:00

GenPI.co Jatim - Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi didapuk menjadi seorang pendongeng dalam acara Hari Anak Nasional (HAN) 2022 yang berlangsung di Balai Pemuda, Rabu (27/7).

Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu mengaku sempat bingung hendak membawakan dogeng seperti apa. Sebab berlangsung secara mendadak.

"Tadi mendongeng cuma lima menit, itu dadakan. Bingung juga ceritanya," kata Eri usai Peringatan HAN 2022.

BACA JUGA:  Kuasa Hukum Bos SMA SPI Optimistis Bisa Bebaskan Kliennya

Dia, akhirnya membawakan kisah persahabatan antara seekor monyet bernama Monca dan katak bernama Monda.

Dua hewan beda spesies itu punya watak yang bertolak belakang. Si monyet Monca memiliki watak yang mudah menyerah. Sedangkan, Monda merupakan katak dengan sifat pantang menyerah.

BACA JUGA:  Sambut HAN 2022, Pelajar di Surabaya Beri Pesan Menyentuh

Keduanya tinggal di suatu daerah yang panas. Buah, dan air merupakan barang yang langkah di sana. Namun, Monda tak mau menyerah pada keadaan.

Agar bisa bertahan hidup, si katak itu pun giat berusaha menumbuhkan pohon pisang seorang diri.

BACA JUGA:  Komunitas Motor Antik Malang Diminta Bantu Dongkrak Wisatawan

Monda kemudian mengajak Monca untuk menyiram tanaman pisang yang di tanah. Namun, hal itu ditolak oleh sahabatnya.

"Monda kemudian berdoa supaya Monca diberi kesadaran oleh Tuhan dan tanamannya tumbuh besar," ujarnya dalam cerita dongeng tersebut.

Pohon pisang itu pada akhirnya tumbuh tinggi. Monda sekali lagi mengajak Monca untuk menyiram tanaman itu.

Titik itu membuat Monca sadar bahwa sesuatu yang dikerjakan secara totalitas bakal membuahkan hasil yang baik juga.

Melihat pohon yang sudah tinggi dan berbuah, Monca ingin memakan buah pisang itu. Namun, dia tak bisa memanjatnya.

Monda pun akhirnya berinisiatif mengambilkan buah yang diinginkan sahabatnya untuk makan bersama-sama.

Melalui dogeng itu, Eri berpesan kepada anak-anak Kota Pahlawan agar tetap berusaha keras meraih mimpi yang dicita-citakan.

"Kalau anak-anak ini sudah ditanamkan (sikap pantang menyerah, red) sejak kecil dan memiliki akhlatul kharimah, dia akan jadi orang hebat," jelasnya.

Sementara itu, dia mengaku, meski dogeng itu berjalan dengan singkat dengan topik yang keluar secara dadakan, namun anak-anak terap mampu mencerna apa yang dia ceritakan.

"Tetapi, anak-anak cerdas. Ternyata nerangno ke anak-anak lebih gampang timbang nerangno nang seng rodo tuwo (ketimbang menerangkan ke orang yang lebih tua, red)," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM