Fenomena Koyo di Ranu Klakah Lumajang, Pemilik Keramba Pasrah

28 Juli 2022 16:30

GenPI.co Jatim - Ribuan ikan mati mendadak di Ranu Klakah, Lumajang. Danau tersebut sedang terjadi fenomena koyo atau biasa disebut Upwelling.

Kondisi yang membuat banyak ikan mabuk ini memang terjadi hampir setiap tahun di beberapa danau.

Fenomena koyo terjadi karena air yang ada di danau tercampur belerang dan terangkat ke atas permukaan.

BACA JUGA:  Sosok Bupati Lumajang, Tak Segan Sikat Tambang Pasir Ilegal

Bagi pemilik keramba, fenomena tersebut membuat mereka merugi. "Ya hitungannya rugi," kata salah satu pemilik keramba, Yudi, Selasa (26/7).

Biasanya, dia menjual ikan dengan harga Rp35 ribu per kilogram. Namun, sekarang harganya turun drastis antara Rp15-25 ribu.

BACA JUGA:  Sehari, Lumajang Diguncang 60 Kali Gempa Susulan

Pun demikian, Yudi menyebut tidak bisa berbuat apa-apa. Dirinya memprediksi fonomena tesebut bakal terjadi selama sepekan tergantung kondisi cuaca.

"Biasanya seminggu ini. Kalau mulainya (fenomena Koyo, red) Senin (25/7) pagi," ujarnya.

BACA JUGA:  Masih Terjadi, 130 Gempa Susulan Guncang Lumajang dan Malang

Biasanya, kata dia, para pemilik keramba akan langsung memanen ikannya begitu melihat tanda-tanda fenomena Koyo bakal datang. Hal itu dilakukan agar kerugian tidak terlalu tinggi.

Fenomena Koyo ini rupanya juga terjadi di beberapa danau lainnya, seperti Ranu Pakis yang tidak terlalu jauh dari Ranu Klakah.

Sebagai informasi, fenomena 'Koyo' hampir pasti terjadi pada danau tercipta akibat letusan gunung api sehingga belerang yang ada di dasar terangkat ke atas apabila terjadi perubahan cuaca ekstrem. (mcr26/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM