GenPI.co Jatim - Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi tampil tidak biasa. Dia datang dengan menggunakan setelah jas dan celana putih dengan dasi hitam.
Mantan Kepala Bappeko Surabaya itu juga mengenakan peci hitam. Kedatangan Eri Cahyadi ke rumah Lodji Besar Jalan Makam Peneleh Nomor 46, Genteng, Surabaya ini untuk mengambil peran sebagai Presiden RI Pertama Soekarno.
Dia menjalani syuting film dokumenter bersama TVRI dan Komunitas Begandring Soerabaia.
Eri mengaku merinding. Politikus 45 tahun itu gugup. Kharisma Bung Karno yang luar biasa membuatnya sempat gemetar saat memerankannya.
"Memerankan sosok Presiden Soekarno ini saya ndredeg (gugup) merinding karena Bung Karno ini seorang pejuang yang memiliki kharisma yang sangat luar biasa," ujarnya, Sabtu (30/7).
Meski dilanda gugup, namun suami Rini Indrayani itu tetap terlihat santai dan percaya diri.
Tidak menunggu begitu lama untuknya menghafal naskah dan gestur Presiden Soekarno.
"Tadi sempat kesulitan menirukan intonasi Presiden Soekarno, setelah diulang 15 menit mendengarkan suara beliau, akhirnya baru bisa lancar," ujar Eri.
Dirinya berharap, film dokumenter tersebut bisa menambah informasi sejarah tentang asal usul Presiden Soekarno.
Kota Surabaya merupakan kelahiran dari Sang Proklamator. Bung Karno lahir di Jalan Pandean IV Nomor 40 Surabaya pada 6 Juni 1901.
Sutradara film dokumenter drama dari TVRI Andre Arisotya menyebut,peran yang dimainkan Eri sebagai sosok Bung Karno sangatlah bagus. Tidak butuh waktu lama untuk pengambilan gambar.
"Sebagai sutradara saya tidak kesulitan men-direct beliau (Eri Cahyadi, red), bahkan tadi ada beberapa gerakan spontan yang dilakukan beliau," katanya.
Film ini rencananya akan tayang pada 13 Agustus 2022secara nasional di TVRI.
"Nanti ada adegan romantis juga di jembatan Peneleh, antara Bung Karno muda dengan Ibu Utari remaja yang diperankan oleh cucu Ruslan Abdulgani," tegasnya. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News