Pandemi Ganggu Mental Masyarakat RI-Timor Leste, Kata Ahli UB

31 Juli 2022 20:00

GenPI.co Jatim - Pandemi covid-19 yang berkepanjangan berdampak pada kehidupan sosial masyarakat.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan studi Sosiologi Universitas Brawijaya, pandemi mempengaruhi kesehatan mental masyarakat.

Laporan penelitian itu diungkapkan dua peneliti dari Prodi Sosiologi Universitas Brawijaya (UB), Widya Ayu Puspitosari dan Dewi Puspita Rahayu.

BACA JUGA:  Nakes Jatim Segera Dapat Vaksin Booster Kedua

Penelitian keduanya membahas tentang teknologi digital untuk kesehatan mental di komunitas warga baru eks Timor Timur di wilayah perbatasan RI-RDTL.

Kedua akademisi ini menemukan bahwa kesehatan mental merupakan perihal yang kurang menjadi perhatian di kalangan warga baru eks Timor Timur, terutama di masa-masa pandemi.

BACA JUGA:  Kabar Baik, Jumlah Wisatawan di Malang Melebihi Target

"Belum ada atensi dan fasilitas khusus untuk pemulihan kesehatan mental bagi warga baru yang terkena dampak pandemi covid-19," katanya dikonfirmasi GenPI.co Jatim, Minggu (31/7).

Menurutnya situasi sulit ini mengembalikan memori pahit di masa silam saat terjadi eksodus pada 1999.

BACA JUGA:  Polisi Gerebek Rumah Jagal Anjing Surabaya, Kondisi Menyedihkan

"Mereka merasakan krisis yang sama," lanjutnya.

Di samping itu, kesehatan mental warga baru eks Timor Timur juga dipengaruhi oleh tekanan adat memberikan kontrol sosial yang ketat, terutama di saat-saat upacara adat semakin intens di pertengahan tahun ini.

Dua peneliti ini memaparkan bahwa ada peran teknologi digital juga dalam memulihkan atau justru menurunkan kesehatan mental saat masa pandemi.

Sementara itu, Dewi memaparkan beberapa warga selama pandemi mengaku cemas dan bosan karena info yang sama saat pandemi terutama melalui WhatsApp.

“Mereka menyatakan lebih memilih Facebook karena disitu bisa mendapatkan hiburan dan menjual barang,” ucap Dosen Prodi Sosiologi UB ini.

Dewi menyatakan penelitian ini merupakan upaya yang dilakukan akademisi Sosiologi UB guna menekankan pentingnya teknologi digital untuk membantu memulihkan kesehatan mental di kalangan warga yang masih termarjinaliasasi.

“Penting untuk memahami dan mencurahkan apa yang kita rasakan agar kesehatan mental tetap terjaga. Begitu pula bagi warga baru eks Timtim,” paparnya.

Untuk selanjutnya, Dewi menyatakan keberadaan ponsel pintar dan dampaknya untuk kesehatan mental perlu untuk diinvestigasi secara lebih mendalam. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM