GenPI.co Jatim - Komunitas Chroma, salah satu kelompok gamers asal Malang angkat bicara mengenai keputusan Kominfo RI mengenai pemblokiran sejumlah platform.
Kominfo RI telah memblokir sejumlah situs, seperti Steam, Epic Games, Origin, PayPal, dan lainnya. Diketahui beberapa situs tersebut digunakan oleh anggota Chroma untuk melakukan hobinya bermain gim.
Ketua Komunitas Chroma Iman Dandelion menilai, pemblokiran ini tidak masuk akal. Karena itu banyak sekali influencer maupun freelance yang bertumpu pada gim untuk menghasilkan uang.
"Steam di-blokir, padahal di platform itu banyak sekali gamers khususnya yang stream menggali pendapatan. Kalau di-blokir mereka mau ngapain sekarang, kami saja bingung," kata Dande pada GenPI.co Jatim, Sabtu (30/7).
Dia menyebut, pemblokiran itu perlu kajian ulang dari Kominfo. Menurutnya, kebijakan tersebut terkesan sembrono karena tidak memikirkan dampak yang dirasakan.
"Paypall di blok juga buat apa? Padahal itu situs untuk menarik uang dari luar negeri. Semakin aneh saja kebijakan ini," lanjutnya.
Iman khawatir, jika kebijakan ini tidak segera ditindaklanjuti maka akan semakin besar dampak yang ditimbulkan.
Apalagi, masih banyak manfaat yang dapat dirasakan dari perkembangan teknologi masa kini. Terlebih lagi digenerasi sekarang semua serba digital yang dapat berdampak pada perekonomian masyarakat.
"Influencer, gamers, freelance itu hidup dari teknologi. Kalau di-blokir mereka mau kerja apa lagi. Dapat kerja susah," pungkasnya.
Sebagai informasi tambahan, Kominfo telah mengambil kebijakan pemblokiran sejak Sabtu (30/7) dini hari tadi. Setiap situs yang belum didaftarkan kini tidak dapat diakses oleh masyarakat. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News