GenPI.co Jatim - Padepokan Nur Dzat Sejati yang berada di Desa Rejowinangun Blitar sudah ditutup, buntut kehebohan Pesulap Merah yang menantang Gus Samsudin.
Meski sudah ditutup, persoalan tidak berhenti. Warga membeberkan fakta mencengangkan, mengenai metode pengobatan Gus Samsudin.
Hal ini diungkapkan Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto.
Menurutnya, selama Padepokan Nur Dzat Sejati membuka praktik tidak pernah ada warga yang melakukan pengobatan.
Bhagas menjelaskan, kebanyakan pasien berasal dari luar kota, bukan warga desa setempat.
"Saya garis bawahi yang berobat ke situ bukan warga desa kami, tidak ada. Orang luar kota semua," kata Bhagas saat dikonfirmasi GenPI.co Jatim, Senin (1/8).
Fakta selanjutnya, Bhagas mengungkapkan, kehadiran padepokan itu menimbulkan keresahan. Terlebih tidak boleh sembarang orang bisa masuk ke sana.
"Keresahannya banyak warga yang datang kesitu, tetapi bukan warga desa kami," ujarnya.
Selain itu, baik dirinya selaku petinggi desa maupun warga Desa Rejowinangung juga tak mengetahui praktik pengobatan yang diterapkan oleh Gus Samsudin.
Praktik pengobatan itu hanya diketahui melalui unggahan video-video di YouTube.
"Jadi, pengobatannya seperti apa kami tahunya hanya lewat youtube. Kalau secara riil kami belum tahu," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News