GenPI.co Jatim - Pesulap Merah alias Marcel Radhival dan Gus Samsudin Blitar ramai menjadi perbincangan publik akhir-akhir ini.
Duel pembuktian yang urung digelar itupun berbuntut panjang. Terbaru, warga Desa Rejowilangun, Kecamatan Kademangan, Kabupaten Blitar mendemo meminta agar Padepokan Nur Dzat Sejati milik Gus Samsudin ditutup.
Berikut ini rangkuman berita seteru antara Pesulap Merah dengan Gus Samsudin.
Pesulap Merah atau Marcel mendapatkan kiriman video dari nomor tidak dikenal. Video tersebut berisikan Gus Samsudin yang mempersilakan semua orang datang, termasuk untuk pembuktian.
Marcel memang kerap membongkar trik perdukunan di akun YouTube miliknya. Dia kemudian mempersilakan dukun yang ingin membuktikan jika memang tidak ada trik. Hingga kemudian datang kiriman video dari Gus Samsudin.
Mendapati itu, Marcel dan tim kemudian memutuskan untuk berangkat ke Blitar.
Mendapati tantangan tersebut, Pesulap Merah akhirnya mendatangi Padepokan Gus Samsudin. Namun, gagal bertemu dengan Gus Samsudin. Pembuktian itu juga tidak berhasil. Karena batal, dia memutuskan untuk pulang.
Saat itulah kericuhan berawal. Marcel atau Pesulap Merah dan rombongan yang akan pulang diminta memperlihatkan KTP oleh perangkat desa. Marcel menolak karena itu data pribadi, toh, dia dan rombongan juga mau pulang.
"Kita kan mau pulang, karena sudah kondisi kayak gitu untuk mencegah kericuhan semakin besar, kita tuh mau pulang terus dimintai KTP. Nanti disalahgunakan khawatirnya gua. Ini data pribadi gua, ini privasi banget KTP," ujarnya mengutip YouTube miliknya yang diunggah 23 Juli 2022.
Padepokan Gus Samsudin sebenarnya juga meminta KTP Marcel dan rombongan saat mereka datang.
Gus Samsudin menjelaskan semua tamu yang datang diminta identitas diri untuk dicatat.
"Kita (KTP, red) laporkan ke Polsek, laporan ke desa. Siapapun tamu yang datang ke padepokan ini harus ada surat identitasnya, menyerahkan KTP semuanya," YouTube Padepokan Nur Dzat Sejati yang diunggah pada 24 Juli 2022
Dia pun mempertanyakan niat kedatangan Pesulap Merah karena tidak mau menunjukkan KTP. Gus Samsudin juga heran Pesulap Merah tidak mau masuk ke dalam padepokan, padahal sudah dijemput oleh salah satu pengurus.
Saat berada di Blitar, Marcel memilih untuk menunggu Gus Samsudin di luar padepokannya. Dia juga ingin pembuktian tersebut dilakukan di luar padepokan dan dilihat langsung oleh warga.
"Kalau memang asli ya asli, kalau memang trik ya trik biar warga paham ini asli atau trik," kataya dikutip dari YouTubenya yang diunggah pada 29 Juli 2022 berjudul TERBUKTI ‼️ Kebohongan dan FITNAH Mas Udin -- ILMU MERAH - Pesulap Merah.
[2/8 06:48] Baehaqi Alm: Namun, lama menunggu ternyata Gus Samsudin tidak keluar dan justru pengacaranya yang datang.
Namun, lama menunggu ternyata Gus Samsudin tidak keluar dan justru pengacaranya yang datang.
Marcel sempat mendatangi Polres Blitar. Dia bermaksud untuk meminta pengawalan menjemput dua kru yang tertinggal di Desa Rejowilangun.
Marcel menceritakan bahwa setelah dari tempat Gus Samsudin, dirinya bersama kru langsung memesan taksi online atau daring untuk kembali ke Tangerang.
Namun, di tengah jalan dia mendapat info ada anggota tim yang masih tertahan di lokasi. Marcel berupaya untuk menjemputnya dengan pengawalan.
"Di situ gua berpikir kalau misalkan yang jemput cuman gua dan Indra saja berdua ke tempat mereka, nanti khawatirnya ricuh lagi. Karena itu, gua berpikir perlu pendampingan untuk penjemputan," kata dia.
Setelah penjemputan, kedua kru tersebut ternyata berada di balai desa. Menurut Marcel, pihak desa menjelaskan bahwa tidak ada penyekapan. Kru hanya diberi beberapa pertanyaan.
Gus Samsudin melakukan live Youtube usai kedatangan Pesulap Merah. Dia membuka pertanyaan.
Salah satunya yang masuk menanyakan nasib Pesulap Merah. Gus Samsudin dengan santai menjawab bahwa itu hanya lucu-lucuan.
"Itu cuma lucu-lucuan, buat konten, bukan beneran. Kalau beneran mohon pembuktian, datang terus setelah itu menyampaikan maksudnya, terus ada pembuktian kan begitu kalau beneran," jelas Gus Samsudin dikutip dari YouTubenya, Selasa (26/7).
Beberapa pekan setelah ramai kedatangan Pesulap Merah, Padepokan Gus Samsudin di demo warga sekitar. Mereka menuntut padepokan twrsebut untuk ditutup.
Marcel ikut mengunggah video penutupan Padepokan Gus Samsudin oleh warga sekitar tersebut.
Kepala Desa Rejowinangun, Bhagas Wigasto menyebutkan ada alasan warga meminta agar Padepokan Gus Samsudin ditutup.
Bhagas mengungkapkan bahwa tidak ada warga sekitar yang berobat ke tempat Gus Samsudin. Rata-rata pasein berasal dari luar daerah.
Dia juga menyebut keberadaan padepokan meresahkan, karena tidak sembarang orang bisa masuk.
Selain itu, baik dirinya selaku petinggi desa maupun warga Desa Rejowinangung juga tak mengetahui praktik pengobatan yang diterapkan oleh Gus Samsudin. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News