GenPI.co Jatim - Empat mahasiswa Universitas Airlangga atau Unair menciptakan Bookenlight, sebuah platform yang mewadahi penjualan buku bekas original dengan harga bersaing.
Mereka tergabung dalam kelompok Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K), yang terdiri dari Muhammad Yusuf Zaidan, Abraham Christariana P, M.Rifqi Harjono, dan Satrio Dwi Naryo menciptakan Bookenlight.
Ketua PKM-K Yusuf Zidan mengatakan, Bookenlight itu dibuat untuk mengantisipasi penyebaran buku bekas bajakan yang sudah dalam taraf mengkhawatirkan.
"Jadi, ini merupakan langkah kami dalam mengantisipasi peredaran buku bajakan," kata Ketua PKM-K Yusuf Zidan, Senin (1/8).
Dia menjelaskan, buku yang baru masuk di Bookenlight tidak langsung dipasarkan. Melainkan, harus melalui seleksi ketat terlebih dahulu.
Tim dari Bookenlight akan memeriksa originalitas melalui tahapan legit check. "Kami memastikan bahwa buku yang kami jual merupakan buku bekas yang original, bukan bajakan," katanya.
Yusuf menyebutkan, kehadiran platform ini juga sebagai kampanye memerangi buku bajakan. Karena itu, pihaknya mengusung tagar Indonesia Anti Buku Bajakan.
Diharapkan, langkah itu mampu memunculkan kesadaran masyarakat agar lebih melirik buku-buku original.
Kelompoknya optimistis, Bookenlight mampu menekan angka penyebaran buku bacakan di Indonesia. "Sehingga, memicu kuantitas dan kualitas karya yang lebih baik dari penulis di Indonesia," ujarnya.
Berkat inovasi tersebut, Zidan bersama ketiga rekannya berhasil mendapatkan pendanaan dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan dan Teknologi (Kemendikbud Ristek). Selanjutnya, projek kelompok PKM-K ini tengah dilakukan pengembangan.
"Kami sedang melakukan pengembangan website sebagai marketplace untuk mempermudah pembeli dalam melakukan transaksi," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News