TPA Benowo Surabaya Punya Alat Canggih, Cegah Bau Sampah

02 Agustus 2022 17:30

GenPI.co Jatim - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya sudah memetakan proses pemasangan geomembran, sebuah alat canggih di TPA Benowo, Surabaya.

Geomembran itu digunakan untuk mengantisipasi munculnya bau sampah. Hal ini dikarenakan lokasi TPA Benowo yang dekat dengan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) yang menjadi salah satu lokasi Piala Dunia U-20.

Bau sampah itu juga menjadi salah satu catatan FIFA yang harus segera dirampungkan, jika ingin Surabaya tetap memegang status sebagai salah satu host Piala Dunia U-20.

BACA JUGA:  Profil Mat Halil, Bela Persebaya Hingga Gantung Sepatu

Kepala DLH Surabaya Agus Hebi Djuniantoro mengatakan, alur pertama pemasangan Geomembran harus rampung pada September. Sehingga, bau sampah yang berasal dari TPA Benowo bisa diminimalisir.

Langkah selanjutnya, dilakukan pemasangan blower untuk menyedot gas metan hasil pembusukan sampah.

BACA JUGA:  DPC Gerindra Surabaya Target 10 Kursi DPRD di Pemilu 2024

Gas metan itu kemudian dialirkan menuju pipa yang terdapat di bawah lokasi TPA dan dialirkan untuk suplai energi listrik PLTSA melalui sistem metan capture.

Cara kerja sistem itu, yakni menangkap gas metan dengan blower. Selanjutnya dilakukan pengolahan melalui generator untuk menghasilkan listrik dua megawatt.

BACA JUGA:  Aset Puput Tantriana Sari Disita KPK, Nilainya Fantastis

Tahap ketiga, sampah yang baru masuk ke TPA bakal disemprot dengan cairan khusus untuk penyerap bau.

"Bau (sampah, red) itu disebabkan oleh mikroorganisme yang nitrogen, bisa menimbulkan sulfur. Nah ini yang nanti disemprot dengan bakteri lain, sehingga penyebab bakteri sulfur tadi bisa terambil," terang Hebi, Selasa (2/8)

Hebi mengaku, saat ini proses pemasangan geomembran sudah mencapai 50 persen. Pengerjaan bakal dikebut agar bisa rampung sesuai target pada September 2022.

"Secara estetika kan memang seharusnya ditutup, kalau bisa untuk sampah-sampah baru hanya di tengah saja dan disemprot gas metan. Tepi-tepi itu ditutup semua," jelasnya.

Tak hanya itu saja, area tepi TPA juga akan ditanami sejumlah jenis pepohonan, salah satunya pohon bambu.

Fungsi tanaman itu sebagai green belt atau sabuk hijau untuk meminimalisir bau sampah dari TPA Benowo tercium hingga GBT.

Soal ketinggian sampah saat ini diperkirakannya sudah mencapai belasan meter.

"TPA ketinggiannya sudah lebih dari 12 sampai 18 meter. Luasnya 37 hektar sekarang," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM