GenPI.co Jatim - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya menjelaskan fenomena ikan mabuk yang terjadi di Sungai Kalimas, Selasa (2/8).
Kepala DLH Kota Surabaya Agus Hebi Djuniantoro menyebut, ikan mabuk itu disebabkan lantaran adanya aktivitas pemeliharaan di area badan sungai.
Pemeliharaan itu menyebabkan lumpur pada sungai terurai dan masuk ke dalam insang ikan.
"Di jalan Kayoon di sungainya itu ada pemeliharaan dari Jasa Tirta. Diubek-ubek, dinaikkan akhirnya otomatis lumpurnya masuk ke insang ikan," kata Hebi saat dihubungi GenPI.co Jatim, Rabu (3/8).
Proses perawatan pada badan sungai, lanjutnya juga melibatkan alat-alat berat.
"Iya berdampak sampai Kalimas karena aliran sungainya kan juga melewati daerah itu. Itu kan alat beratnya ada di sungainya sisi selatan pas damnya," ungkapnya.
Oleh karenanya, dia memastikan fenomena ikan mabuk itu bukan dikarenakan adanya limbah yang mencemari Sungai Kalimas.
"Bukan karena limbah kalau yang ikan mabuk itu. Gak ada kaitannya juga dengan busa di sungai itu (Kalisari Damen)," terangnya.
Sebagaimana yang diketahui, fenomena ikan mabuk itu menarik perhatian warga.
Mereka memanfaatkan kejadian itu untuk mengambil ikan dengan membawa perlatan pancing dan jaring.
"Habis dhuhur ke sini. Ini bawa jaring, karung juga," kata Putra salah seorang yang mengambil ikan di Sungai Kalimas. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News