2 Perempuan Asal Malang Kampanyekan Bahaya Sampah Skincare

04 Agustus 2022 18:00

GenPI.co Jatim - Wifka Rahma Sayuki dan Wayan Weda Asmara Dewi tergerak untuk mulai menyelamatkan lingkungan dengan mendirikan Bank Sampah Eltari.

Ide awalnya dari fakta adanya jumlah sampah yang belum turun signifikan dari tahun ke tahun. Bank Sampah Eltari ini mewadahi yang sulit didaur ulang.

“Sampah di sekitar lingkungan kita itu sangat banyak, tidak hanya plastik. Lalu kami berdua yang notabene menggunakan skincare juga mulai resah kok semakin banyak," ujar Wifka pada GenPI.co Jatim, Kamis (4/8).

BACA JUGA:  Pemkot Malang Beri Vaksin PMK Dosis 2, Jumlahnya Ratusan

Dia menyebut, dari pengamatan yang dilakukan, perkembangan industri skincare tidak diimbangi dengan pengelolaan sampahnya.

Berdasarkan data yang dimilikinya, di tahun 2020 industri kecantikan menghasilkan 120 miliar kemasan plastik di setiap tahunnya.

BACA JUGA:  Jadwal dan Harga Tiket Bus-Malang Terbaru, Agustus 2022

Tentunya jumlah tersebut sangat banyak dan berdampak pada lingkungan sekitar apabila tidak segera ditangani.

Apalagi, sisa bahan kimia dalam kemasan skincare memiliki dampak yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

BACA JUGA:  Daftar 9 Sekolah SMA Terbaik di Malang versi LTMPT

“Kebanyakan kemasan tersebut tidak dapat di daur ulang, Apalagi residu skincare yang menempel pada kemasan juga sangat berbahaya,” imbuhnya.

Wifka mengaku, dalam proses pengumpulan sampah tentunya mengalami berbagai kendala.

Dia menyebut, masih banyak masyarakat yang kurang paham untuk mencuci kemasan terlebih dahulu sebelum dibuang. Padahal, hal itu penting untuk meminimalisir proses pengolahan kembali sampah kemasan skincare.

“Selain itu, banyak juga kemasan yang isinya masih banyak, kan itu termasuk skincare waste. Mereka tidak menggunakannya sampai habis,” katanya.

Sampah skincare yang dikumpulkan dari berbagai aktivitas pun menyentuh angka hingga 10 kilogram.

Dia berharap agar ke depannya, masyarakat lebih bijak dalam membuang sampah kemasan skincare.

Bukan hanya dari sisi masyarakat, dia juga meminta kepada perusahaan skincare agar bisa mempertimbangkan penggunaan kemasan yang bersifat sustainable atau bisa di daur ulang.

“Target kami di tahun depan akan mengikutsertakan produsen agar keberlanjutan program kepedulian lingkungan semakin tinggi,” pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM