GenPI.co Jatim - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) telah membuka blokir sejumlah Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), pada Selasa (2/8).
Salah satu aplikasi yang diblokir, yakni gim Defense of the Ancient atau DOTA.
Kembali bisa diaksesnya game bergenre multiplayer online battle arena (MOBA) disyukuri oleh Ketua Harian Esport Indonesia (ESI) Jawa Timur Daniel Agung.
Menurut Daniel, kembali bisa diaksesnya gim besutan Valve itu dirasanya menjadi kelegaan, tak hanya para player di pro sceen saja, melainkan juga para casual player.
"Itu kan membantu teman-teman kami semua, bukan hanya yang (player di pro sceen, red) kompetisi saja tetapi yang suka main game juga terbantu dengan hal ini," kata Daniel saat dihubungi GenPI.co Jatim, Senin (8/8).
Ditanya soal kendala saat pemblokiran berjalan, dia mengaku para player menggunakan aplikasi eksternal untuk log in.
Sekadar diketahui, Steam merupakan platform penyedia gim dari berbagai developer dan DOTA menjadi salah satunya
"Pasti gunakan VPN dan Clockwork untuk membantu untuk menanggulangi sementara. Tetapi kami yakin bahwa kemenkominfo mengatasi hal ini," terangnya.
Lantaran menggunakan VPN dan Clockwork, tak jarang para player juga mengalami kendala jaringan internet. Sebab, penggunaan dua aplikasi eksternal itu menyebabkan ping koneksi meningkat.
"Pasti lebih tinggi pingnya ketimbang langsung direct (log in, red). Kendala hanya ping saja, kalau akses pakai clockwork masih bisa diakses," ujarnya.
Sebagaimana yang diketahui, Kemenkominfo sempat melakukan pemblokiran pada sejumlah Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE), seperti Steam, Epic Games, Yahoo, DOTA, Counter Strike Global Online (CSGO), dan Origin.
Pemblokiran itu dilakukan pada 30 Juli 2022, lantaran belum terdaftar sebagai PSE di Indonesia. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News