Ramai Padepokan Gus Samsudin, ini Alasan di Balik Penamaannya

10 Agustus 2022 08:30

GenPI.co Jatim - Pedepokan Gus Samsudin, Nur Dzat Sejati menjadi perhatian publik sejak viral bersama Pesulap Merah atau Marcel Radhival.

Bahkan, Pemkab Blitar sampai turun tangan terkait padepokan tersebut.

Gus Samsudin menceritakan, kata padepokan didapatkan dari sang guru di Pondok Al Jannatl Darul Marwah Condromowo.

BACA JUGA:  Setelah Pesulap Merah, Gus Samsudin Mendapat Penantang Baru

Dia berguru kepada Abah Suyuti Al-Ghoali yang juga Ketua Khos Pagar Nusa Cepu Jawa Tengah.

"Kata padepokan sendiri, menurut saya, karena saya boleh dikatakan lama di Condromowo. Jadi beliau yang menyuruh saya menamakan padepokan itu langsung kiai saya," ujar Gus Samsudin mengutip dari kanal YouTube dengan judul Padepokan Disidak KANKAB dan Dinas Kesehatan Blitar, 9 Agustus 2022.

BACA JUGA:  Mengintip Ritual Pengobatan Gus Samsudin, Temukan Benda Pusaka

Nama padepokan dipilih punya alasan sendiri. Menurutnya, padepokan diambil agar orang tidak ragu untuk datang.

Semua yang ingin berobat bisa berobat, termasuk nonmuslim sekalipun.

BACA JUGA:  Pendapatan Lawan Pesulap Merah, Gus Samsudin Nilainya Fantastis

"Karena saya di bidang kesehatan atau melayani umat itu supaya intinya semua yang datang tidak canggung atau tidak ragu yang dari nonmuslim siapapun tidak canggung," katanya lagi.

Sementara terkait panggilan santri ke pengikutnya, Gus Samsudin mengungkapkan bahwa sebenarnya izinnya ada majelis zikir.

Padepokan Nur Dzat Sejati terbagi menjadi dua, tempat pengobatan dan majelis zikir.

"Maslaah dari padepokan ini kenapa saya memanggil santri, sebenarnya izinnya di sini yang di sebalah sana saya memiliki izin Majlis Dzikir Sholawat Sirri Al-Laduni bukan padepokan," katanya.

Dia juga mengatakan, juga mengadakan pengajian dua kali, yakni seelah subuh dan siang hari.

"Tapi karena keadaan tempat yang ke sana ke sini akhirnya biar fokus di sini ngaji-nya di waktu pagi setelah salat subuh sama jam 12," katanya lagi.

Salah satu kitab yang digunakan dalam pengajian tersebut, yakni Alim Muta'alim. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM