GenPI.co Jatim - Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Yusuf Masruh berbagi tips kepada guru yang ingin mendapatkan cuan atau penghasilan tambahan.
Dia menjelaskan, apabila guru-guru ingin mendapatkan penghasilan tambahan bisa menulis buku.
Setelah menulis buku, para guru cukup mengunggahnya di aplikasi henbuk.com.
Format buku yang digunakan yakni PDF. Artinya, bacaan yang dibeli masyarakat merupakan buku hasil terbitan online.
Pendapatan atau royalti hasil penjualan buku bakal langsung masuk ke rekening masing-masing guru.
Buku-buku yang dipasarkan secara online itu bisa dibeli masyarakat dengan sistem pembayaran Qris.
"Bagi guru di sekolah negeri, tentu ini menjadi salah satu indikator untuk kenaikan pangkat. Termasuk juga untuk swasta bisa menjadi penilaian pribadi atau inpassing, misalnya. Semakin banyak karya yang dihasilkan, tentu nilai semakin bagus," kata Kepala Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya Yusuf Masruh, Jumat (11/8).
Sementara itu, CEO Henbuk Marketplace Hendika Permana menyebut, pembagian royalti dari buku yang terjual, yakni 90 persen masuk ke para guru. Sedangkan, 10 persennya ke pihak operator.
"Misalnya, harga Rp15 ribu, Rp1.500 akan masuk ke operator," terangnya.
Hendika menjelaskan, buku yang diunggah oleh para guru ke aplikasi henbuk.com bakal diverifikasi terlebih dahulu, sebagai bentuk kurasi.
Verifikasi itu untuk menyesuaikam agar buku yang dipasarkan bisa sesuai standar.
"Ketika guru submit, kami verifikasi. Kalau kurang menarik, kami beri suggest (saran) berupa tulisan yang nanti akan disempurnakan," jelasnya.
Dia menambahkan, program menulis buku dalam rangka mendukung Kementerian Pendidikan yang berupaya meningkatkan minat baca masyarakat.
"Kami mendorong guru dan dosen untuk menulis buku yang diminati siswa. Marketnya, seluruh Indonesia," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News