GenPI.co Jatim - Sawah seluas 10 hektare milik petani di Bondowoso gagal panen selama Januari hingga Juli 2022.
Penyebab gagal panen ini banyak faktornya, pertama perubahan musim yang tidak menentu dan kedua diserang hama.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispertapang) Bondowoso Hendri Widotono mengatakan, gagal panennya sawah seluas 10 hektare membuat petani merugi hingga 60 ton.
Gagal panen itu terjadi selama semester I hingga Juli 2022.
"Catatan itu selama semester I kurun waktu Januari hingga Juli 2022. Sekitar 10 hektare sawah milik petani yang gagal panen tersebar di sejumlah kecamatan," katanya dikutip dari Ngopibareng pada Senin (15/8).
Lanjutnya, penyebab gagal panen itu karena hama tikus yang membuat petani di sana kelabakan untuk mengatasinya.
"Dispertapang Bondowoso terjun membantu meningkatkan produktivitas hasil padi melalui penyuluhan dan memberi pelatihan mengatasi perubahan musim dan serangan hama padi," jelasnya.
Nah salah satu pelatihan yang diberikan adalah membuat asap cair sebagai disinfektan.
Fungsi asap cair ini adalah mengusir hama wereng dan tikus.
Sementara pembuatan asap cair tidak menggunakan bahan kimia berbahaya, melainkan limbah organik yang bisa ditemui.
Bahan-bahan tersebut antara lain, batok kelapa, daun-daun, dan lainnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News