GenPI.co Jatim - Gedung SMAN 2 Surabaya syarat akan cerita sejarah. Bangunan yang terletak di Jalan Wijayakusuma itu turut mewarnai perjalanan bangsa meraih kemerdekaan.
Mengutip laman resmi SMAN 2 Surabaya, sekolah ini telah berdiri sejak masa Hindia Belanda.
Saat itu namanya Hoogere Burgerschool atau HBS. Presiden Pertama Soekarno konon merupakan lulusan sekolah tersebut.
Tak heran bila gedung SMAN 2 Surabaya memiliki arsitektur khas model Hindia Belanda.
Pada masa perang kemerdekaan, sekolah ini pernah menjadi markas Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP).
Pasca-proklamasi pada 17 Agustus 1945, perang meletus di beberapa kota, termasuk Surabaya.
Pertempuran yang dikenal sebagai peristiwa Hari Pahlawan pada 10 November meletus. Hampir semua elemen terlibat dalam perang mempertahankan kemerdekaan.
Tentara TRIP jadi salah satu yang memberikan perlawanan kepada Sekutu. Mereka sempat menempati SMAN 2 Surabaya sebagai markas.
Karena itu, di halaman SMAN 2 Surabaya terdapat monument atau batu prasasti perjuangan TRIP.
Monumen tersebut didirikan untuk mengenang jasa dan meneladani semangat juang tentara TRIP.
Setelah perang kemerdekaan, pengelolaan sekoah ini diambil alih pemerintah. Direktur HBS, BJ Pieters menyerahkannya kepada Marah Kamin sebagai Kepala SMA Negeri 2 Surabaya yang pertama.
HBS merupakan 2 sekolah, yakni SMA I.A (Jurusan Sosial) yang kemudian menjadi SMA Negeri 1 Surabaya. Satu lagi, SMA II.B (Jurusan IPA) menjadi SMA Negeri 2 Surabaya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News