GenPI.co Jatim - KONI Jatim mengubah regulasinya dimana atlet yang mengikuti PON kini bisa juga membela daerahnya dalam ajang Porprov Jawa Timur 2023.
Perubahan regulasi itu terlihat dari batasan usia, dimana sebelumnya 21 tahun bagi atlet yang ikut Porprov Jatim, kini disesuaikan dengan batasan usia PON di masing-masing cabor.
Alhasil, atlet yang kini tergabung dalam pemusatan latihan daerah (puslatda) diperbolehkan ikut Porprov Jawa Timur.
Ketua Bidang Pembinaan dan Prestasi KONI Jatim, Dudi Harjantoro beralasan, jika perubahan regulasi itu untuk mencari bibit atlet Puslatda proyeksi PON.
Meski mengubah regulasi, dia menegaskan, jika nantinya dalam perjalanan bakal terus dilakukan evaluasi dari KONI Jatim.
"Apabila ada beberapa cabor yang atletnya tidak dilepas untuk puslatda. Atlet unggulan mereka akan kehilangan waktu pembinaan. Artinya, jika dilepas ke puslatda mungkin prestasi mereka sudah nasional," kata Dudi dikutip dari laman KONI Jatim, Senin (22/8).
Lanjutnya apabila hal tersebut terjadi, maka akan sangat merugikan atlet karena mereka tidak bisa maksimal.
"Karena masih dibina di pengcab atau pengkot, prestasi mereka akhirnya tidak maksimal, tentu merugikan atlet," lanjutnya.
Pernyataan Dudi itu berdasarkan kejadian di lapangan, dimana ada sejumlah daerah yang tidak mengizinkan atletnya ikut puslatda. Pengurus daerah beralasan, jika atletnya tergabung puslatda maka tidak bisa mewakili daerah di Porprov.
Apabila daerah tersebut melepas pemainnya ke puslatda maka bakal mengurangi kekuatan kontingen suatu daerah tersebut di ajang porprov. Maka dari itu KONI Jatim memberikan solusi dengan membebaskan atlet puslatda ikut Porprov.
Namun, katanya, meskipun KONI Jatim memberikan kebebasan atlet puslatda ikut Porprov masih ada sejumlah syarat yang wajib dipatuhi.
Syarat tersebut antara lain, tidak boleh atlet yang sudah juara PON ikut Porprov. Kedua batasan usia atlet Porprov VIII mengikuti aturan dari masing-masing cabor di PON. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News