GenPI.co Jatim - Pernyataan ketua Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Munoarfa terkait dengan amplop kiai berujung protes, termasuk para kader di Jawa Timur.
Sekretaris Majelis Pakar DPW PPP Jatim Sudarsono Rahman salah satunya, dia mengaku kecewa dengan pernyataan ketua partai tersebut.
"Meski DPP sudah minta maaf, tapi kami kecewa," ujarnya, Minggu (21/8).
Dia meminta Suharso untuk mengakui kesalahan tersebut dengan gentle.
Pihaknya juga menuntut Suharso mundur dari ketua partai, karena pernyataan tersebut merugikan menjelang Pemilu 2024.
"Kalau beliau legawa akan soft, proses pemenangan partai akan jalan, dan target terpenuhi, daripada gerakan demo terus terjadi. Soal siapa penggantinya itu urusan DPP, dan usulan DPW se-Indonesia, serta DPC," katanya.
Sudarsono tidak menutup kemungkinan untuk menggelar Muktamar Luar Biasa (MLB). Namun, dia mengingatkan soal waktu.
"Bisa jadi Muktamar Luar Biasa (MLB), tapi harus dihitung karena waktunya singkat menjelang pemilu 2024," tambahnya.
Wakil Ketua Majelis Pertimbangan DPW PPP Jatim KH Saiful Muluk Basaiban mengatakan, ucapan Suharso menyakiti santri dan kiai.
"Sangat disesalkan pernyataan Pak Suharso. Bahwa memberi hadiah ke kiai itu bentuk penghormatan, kiai tidak pernah minta dan menekan, bedakan antara hadiah dan memint," katanya.
Saiful Muluk menambahkan, sebagai seorang santri bisyaroh merupakan salah satu upaya memulyakan kiai.
Pandangan serupa disampaikan sejumlah pengurus dan kader, termasuk sejumlah pengasuh pondok pesantren yang tersebar di Jatim. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News