GenPI.co Jatim - Komunitas pencinta kucing Malang Raya angkat bicara terkait viral oknum TNI yang menembak beberapa kucing di kawasan sekolah dan komando (Sesko) TNI.
Ketua Komunitas Stray Cats Defender Aisyah Nawngsari mengatakan, aksi penembakan kucing dengan dalih membersihkan lingkungan tersebut bukan hal yang baru terjadi di Indonesia.
Pihaknya juga beberapa kali mendapat laporan adanya ancaman penembakan jika kucing-kucing di suatu wilayah tertentu tidak disingkarkan, misalnya dibuang ke pasar atau dipindah ke tempat lain.
"Biasanya ini terjadi di tempat wisata. Kami juga pernah rescue seekor kucing yang mengalami dua luka tembak. Sayangnya kami tidak tahu siapa pelakunya," ucap Aisyah pada GenPI.co Jatim, Sabtu (27/8).
Sejauh ini, banyak pelaku penembakan kucing yang bisa lolos dari jerat hukum. Selain karena tidak ada hukum yang kuat, petugas juga tidak memprioritaskan penanganan terkait penyiksaan hewan.
Maka dari itu, dari kasus penembakan kucing di Sesko TNI, pihaknya mengapresiasi langkah Jenderal TNI Andika Perkasa yang memerintahkan dengan tegas agar pelaku dihukum.
Dia juga mengapreasiasi Cat Lovers on the World (CLOW) yang digawangi oleh Mas Bimbim karena berani mengungkap kasus ini kepada publik.
"Semoga ke depannya masyarakat Indonesia bisa lebih bijaksana dan tidak semena-mena terhadap binatang," pungkasnya.
Aksi solidaritas ini pun dilakukan dengan cara 30 menit mengheningkan cipta sebagai bentuk keprihatinan yang sangat dalam dan menekan perasaan atas ditembaknya 6 kucing yang ditembak.
Empat ekor sudah mati dan 2 dirawat intensif di Amore Animal Clinic. Rumah Singgah CLOW juga telah mengotopsi 4 mayat kucing korban penembakan di Amore Animal Clinic. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News