Cegah Rugi, Petani Garam di Sidoarjo Panen Lebih Awal

28 Agustus 2022 16:30

GenPI.co Jatim - Petani garam di Sidoarjo harus memanen lebih awal untuk mencegah rugi akibat cuaca yang tidak menentu.

Hal ini disampaikan oleh salah seorang petani garam asal Kecamatan Sedati, Asmuni yang memutuskan memanen garamnya.

Panen garam lebih awal dikatakannya mengakibatkan pengaruh pada kualitas garam.

BACA JUGA:  Rumah Murah Dijual di Sukun, Malang, Stok Terbatas

"Kalau waktu panennya lama itu aramnya bagus, kasar-kasar atau besar-besar. Perbedaannya kalau harinya sedikit garamnya kurang kasar atau kurang bersih," katanya, Minggu (28/8).

Dia mengatakan, para petani mulai kerja ketika masuk kemarau, yakni pada Juli, namun selalu diselimuti mendung dan kerap diguyur hujan.

BACA JUGA:  Profil Pak Ribut, Guru Honorer yang Kini Jadi Artis

Curah hujan yang tinggi dikatakannya dapat membuat garamnya rusak.

Hal ini juga berimbas pada lahan seluas 1 hektare yang dikelola Asmuni. Dia harus memanen empat kali selama sebulan.

BACA JUGA:  Polisi Periksa Pemilik Tempat Hiburan Malam di Malang, Buntut Baliho Miras Gratis

Selain terpaksa memanen garam karena cuaca tak menentu. Petani juga sedang dibayang-bayangi harga jual yang anjlok.

Sebagai informasi, pada tahun 2021, tengkulak membeli garam dari petani antara Rp 1.400 - Rp 1.550 per kilogram.

Nyatanya di awal panen garam kali ini, tengkulak justru berani membeli lebih tinggi, yaitu mencapai Rp 1.600 per kilogram.

"Sekali panen kadang saya dapat garam sebanyak 100 karung, itu 5 ton. 1 ton harganya Rp 1,6 juta," ucap Nurhayati, salah seorang tengkulak yang mengepul hasil panen garam di kawasan tambak Sedati, Sidoarjo. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM