GenPI.co Jatim - Institut Teknologi (IT) Telkom Surabaya berhasil membuat mesin rancangan pembuat arang briket.
Alat itu mampu menghasilkan jumlah produksi arang briket dalam jumlah melimpah dengan kualitas terbaik.
Ardiansyah Al Faiz anggota Pengabdian Masyarakat (Pengmas) IT Telkom Surabaya menerangkan, mesin produksi arang briket itu dilengkapi alat yang berguna untuk menghaluskan kayu dan ranting menjadi tepung arang.
Alat penghalus itu memiliki diameter yang berbeda, yakni 2-3 milimeter dan 4-5 milimeter.
Usai dihaluskan, bahan dasar arang yang sudah berwujud tepung bakal langsung masuk ke dalam kantong kain yang terdapat di bagian dasar mesin.
"Tepungnya masuk kantung kain buat ngurangin asap, soalnya kan kering (tepung arang,red) jadi ada asapnya," kata Ardiansyah kepada GenPI.co Jatim, Minggu (28/8).
Tepung arang itu kemudian nantinya diuleni untuk mempermudah proses pencetakan.
Pencetakan arang dilakukan ketika tepung masih dalam keadaan hangat.
Saat diulen, adonan dari tepung arang itu dicampur dengan sejumlah bahan, seperti tepung tapioka dan air dengan komposisi yang sudah ditentukan.
"Tepung tapioka sekitar empat persen, airnya tujuh liter. Awalnya untuk 33 kilo (produksi arang briket, red), terus dicampur air sama tapioka jadinya untuk 34,5 kilo produksi," terangnya.
Sementara itu Musmulyono pengrajin arang briket asal Kamlung Oase Ondomohen Surabaya mengatakan, penggunaan mesin atau automatitasasi produksi arang briket mampu membuat waktu pembuatan bisa lebih singkat.
"Bisa sampai sekitar 50 kiloan. Jadi 10 kilo itu waktu uji coba, terus pas produksinya bisa 40 kiloan dalam waktu tiga jam. Kalau manual 3 kilo dengan dikerjakan tiga orang," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News