PT KAI Meminta Mundurkan Bangunan 6 Meter, Warga Jagalan Malang Keberatan

28 Agustus 2022 22:00

GenPI.co Jatim - Keputusan PT KAI Daop 8 Surabaya melakukan sterilisasi jalur perlintasan Kereta Api Jagalan, Kotalama, Depo Pertamina kembali menuai polemik.

Masyarakat yang mendiami sekitar bantalan rel sepanjang 1,3 kilometer itu keberatan dengan kebijakan yang diputuskan.

Seperti yang diketahui, PT KAI meminta masyarakat untuk memundurkan bangunannya sepanjang 6 meter dari bantalan rel.

BACA JUGA:  Keren! IT Telkom Buat Mesin Arang Briket, Tingkatkan Jumlah Produksi

Menanggapi hal ini warga mengaku keberatan, seperti yang diungkapkan oleh Sri Utami warga RW 07. Dia mengaku akan kehilangan tempat tinggal.

"Jika enam meter rumah saya habis mas. Ini mundur tiga meter saja sudah sisa bagian belakang. Saya berharap ada keringanan sedikit saja dari PT KAI. Saya tidak tahu akan tinggal dimana," ucap Sri kepada GenPI.co Jatim, Minggu (28/8).

BACA JUGA:  Polisi Periksa Pemilik Tempat Hiburan Malam di Malang, Buntut Baliho Miras Gratis

Walaupun ada uang kompensasi yang dijanjikan oleh PT KAI,  diperkirakan belum bisa digunakan untuk menyewa rumah atau membeli rumah baru. Pasalnya wanita yang bekerja secara serabutan ini hanya mampu menghidupi kebutuhan sehari-harinya saja.

"Kerja tidak menentu mas. Tidak punya tabungan, kalau dikasih uang kompensasi juga itu tidak cukup buat saya mau tinggal dimana," imbuhnya.

BACA JUGA:  Cegah Rugi, Petani Garam di Sidoarjo Panen Lebih Awal

Apalagi, keluarganya sudah tinggal di kawasan tersebut selama lebih dari 20 tahun terakhir. Sehingga dengan adanya kabar sterilisasi membuatnya kaget karena sebelumnya tidak oernah di gusur.

"Karena sebelumnya tidak ada rencana seperti itu. Kami hidup baik-baik saja. Sekarang malah ada sterilisasi," tuturnya.

Sementara itu, warga lainnya Wirawan menuturkan bahwa dirinya hanya bisa pasrah dengan kebijakan yang diambil. Walaupun memang secara halus masyarakat setempat dapat dikatakan di usir dari tempat tinggalnya.

"Kami tahu ini salah. Tetapi keringanan untuk tinggal sementara itu saja yang kami mau. Kalau mundur enam meter memang banyak yang keberatan," ucap Wirawan. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM