Anak Tri Rismaharini Kecewa Berat, Pengelola Mal Merespons Begini

01 September 2022 14:30

GenPI.co Jatim - Anak Menteri Sosial Tri Rismaharini, Fuad Benardi mengaku kecewa saat bermain di wahana wisata permainan Ciputra World Surabaya, Playtopia.

Kekecewaan tesebut buntut dari dua anak Fuad yang tidak memakai masker saat diwahana permainan dan diperingatkan oleh petugas.

Namun, saat dijemput ternyata ada dua orang anak tidak memakai masker dan dibiarkan oleh staf wahana tersebut.

BACA JUGA:  Surabaya Segera Punya Wisata Baru, Sediakan 7 Wahana Menarik

Menyikapi hal tersebut, Manajemen Mal Ciputra World Surabaya merespons tuduhan rasisme oleh salah satu wahana permainan tersebut.

Humas Mal Ciputra World Febriera mengatakan, masih mendalami kasus tersebut.

BACA JUGA:  Kisah Sukses, Pengusaha Muda Surabaya Hasilkan Belasan Juta dari Hampers

“Ini kan kami pihak mal tidak bisa mengakses CCTV. Ini pendapat satu pihak, Playtopia masih melihat CCTV untuk membuktikan apakah yang diklaim itu benar,” kata Febriera, Kamis (1/9).

Dia menyebut, kejadian tersebut hanyalah salah paham antara Fuad dengan staf wahana permainan tersebut.

BACA JUGA:  Kecantikannya Menyihir, Bidadari Surabaya Buat Jatuh Hati

“Enggak mungkin untuk zaman sekarang masih ada rasis. Sebaiknya kalau mengungkapkan itu bisa dibuktikan dulu,” katanya.

Pihaknya juga menyebutkan, saat ini Playtopia tengah mengecek kejadian tersebut melalui CCTV. “Mereka (Playtopia) cek dulu dan mereka klarifikasi. Dari pihak mal, kami enggak bisa banyak komen apa-apa,” ungkapnya.

Sebelumnya, Fuad bercerita peristiwa tersebut terjadi saat dia bersama dengan istri dan kedua anaknya Gwen dan Luigi mencoba wahana permainan sekitar pukul 19.00 WIB.

Salah satu aturan yang diterapkan memang memakai masker, bila tidak dilarang masuk. Fuad mengakui, sejak awal masuk memang sudah diingatkan berkali-kali memakai masker, bahkan peringat itu juga dilontarkan melalui pengeras suara.

“Anak saya Luigi itu memang susah memakai masker. Begitu dipakai terus dicopot, kadang menghindar sampai nangis-nangis tidak mau masker,” kata Fuad.

Baru setengah jam bermain, salah satu anaknya Luigi diusir. Satu lagi anaknya Gwen masih bermain. pihaknya kemudian menunggu Gwen selesai bermain sembari mencari makan.

Setelah itu, Fuad menjemputnya dan ternyata ada dua orang anak tidak memakai masker. Ternyata dibiarkan staf wahana tersebut.

“Saya melihat ada dua anak tidak pakai masker, pendampingnya diam saja tidak ada usaha untuk memakaikan masker, dan tidak ada yang mengingatkan. Kedua anak itu tidak diingatkan dan tidak diikuti sama pegawai. Ketika saya protes pegawainya bingung pura-pura ngomong di HT,” bebernya.

Fuad melihat ada perbedaan perlakuan. Dia menyebut perlakuan tersebut baru pertama kali dialami selama mengantarkan anaknya. (mcr23/jpnn)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2025 by GenPI.co JATIM