GenPI.co Jatim - BEM Unair atau Universitas Airlangga meminta Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan reformasi birokrasi di tubuh Polri.
Ketua BEM Unair Yoga Haryo Prayogo mengatakan, reformasi birokrasi di tubuh Polri perlu dilakukan, menyusul turunnya tingkat kepercayaan masyarakat.
"Hasil survei yang muncul baru-baru ini jelas menunjukkan tingkat kepercayaan publik ke instansi kepolisian turun. Polri harus berbenah, karena sejatinya adalah pengayom masyarakat," kata Yoga melalui keterangan tertulis, Kamis (1/9).
Dia menyebut, hal paling awal yang harus dilakukan sebagai wujud reformasi birokrasi, yakni menghapus multifungsi Polri. Terutama soal dunia politik.
"Adanya Peraturan Kapolri 4 Tahun 2017, jelas menegaskan multifungsi Polri. Jika ini diteruskan, Polri akan mudah terseret dalam konflik kepentingan. Apalagi kalau sudah masuk ranah politik yang bukan urusan Polri," terangnya.
Apalagi, Polri kini juga tengah diselimuti rentetan kasus besar, seperti penembakan Brigadir J dan beberapa oknum anggota yang terkena kasus narkoba.
Yoga juga mengungkapkan, munculnya rentetan kasus itu memberikan dampak pada citra kepolisian.
"Kasus penembakan Brigadir Yoshua dan terciduknya beberapa oknum polisi karena kasus narkoba baru-baru ini, tentu berpengaruh kepada citra Polri di mata publik," jelasnya.
Kendati demikian, Yoga menyebut bahwa langkah Kapolri dalam merespons kasus tersebut sudah terbilang tegas.
Hal itu setidaknya mampu memperlihatkan integritas Polri di mata masyarakat.
"Upaya Polri yang fair membuka kasus ini tentu patut diapresiasi, apalagi dengan di tengah banyaknya masalah Polri," ujarnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News