GenPI.co Jatim - Executive Vice Presiden Head of Corporate Model Risk Wells Fargo, salah satu bank papan atas di Amerika, Agus Sudjianto berbagi pengalaman dalam penerapan teknologi Artificial Intelligence di perbankan kepada mahasiswa UK Petra.
Menurutnya, pemanfaatan data melalui tekonologi AI pada dunia perbankan saat ini memang harus dijalankan. Karena mampu membantu suatu organisasi atau perusahaan perbankan mengeluarkan kebijakan yang tepat sasaran.
"Para orang insinyur muda dapat memanfatkan kekuatan data dalam pengambilan keputusan di sebuah organisasi," kata Agus di Amphitheater Gedung Q kampus UK Petra, Minggu (4/9).
Data yang tersimpan pada suatu perusahaan diibaratkannya sebagai tambang emas.
Oleh karenanya, orang yang berada di balik pengelolaan big data pada suatu perusahaan perbankan harus memiliki kemampuan pemodelan data.
"(Mahasiswa ,red) harus mempunyai keahlian memodelkan data tersebut, kemudian menggunakannya sebagai improvement diri," terangnya.
Kemampuan pemodelan data itu diperoleh dari pembelajaran mekanisme koding sebuah program.
Jika hal itu dimiliki seseorang, penerapan teknologi AI pada sistem big data perusahaan perbankan bisa berjalan maksimal.
"Banyak orang pintar, tetapi untuk naik ke atas harus jadi spesialis diantara generalis atau generalis diantara specialis," terang pria yang pernah bekerja di Ford Motor Company itu.
Sementara itu, Ketua IBE UK Petra Dra Indiati Njoto Bisono M.Sc., Ph.D berharap, seluruh mahasiswanya ke depan bisa akrab dengan teknologi AI pada dunia perbankan.
"300 peserta, baik itu mahasiswa atau pelaku industri akan memahami secara langsung dari pakarnya mengenai Artificial Intelligence, khususnya dalam dunia perbankan," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News