GenPI.co Jatim - Mahasiswa di Kota Malang menggelar aksi demo. Mereka memprotes kenaikan harga BBM yang baru saja diumumkan pemerintah.
Menurut mereka, kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) tersebut berdampak pada ekonomi masyarakat.
Mahasiswa yang tergabung dalam KAMMI dan HMI itu melakukan aksi di depan Gedung DPRD Kota Malang.
Saat aksi demo, mahasiswa membawa sejumlah tuntutan yang harus segera ditindaklanjuti oleh pemerintah.
Sekretaris Jenderal KAMMI Ariz Pratama menuturkan ada tiga tuntutan yang dibawa oleh para mahasiswa.
Pertama penolakan kenaikan harga BBM jenis subsidi, kedua mendesak pemerintah pusat agar secepatnya mengendalikan harga bahan pokok dan ketiga mendesak pemerintah untuk menghentikan proyek strategis nasional.
"Kami juga meminta agar Menteri ESDM, Menteri BUMN, Menteri Keuangan hingga Dirut PT Pertamina dicopot dari jabatannya karena dinilai tidak becus dalam menghadapi situasi dan kondisi nasional," kata Ariz saat dijumpai GenPI.co Jatim, Senin (5/9).
Bukan hanya itu, massa juga menuntut agar Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin turun dari jabatannya karena dinilai telah gagal mengendalikan perekonomian masyarakat.
Selain itu, lanjutnya, proses pembangunan proyek nasional juga dinilai terus berjalan tanpa adanya efisiensi anggaran.
Mahasiswa juga mendesak pihak legislatif untuk memperjuangkan keinginan rakyat untuk tidak ikut setuju dengan kenaikan harga BBM. Hal ini berdasarkan pengamatannya, pemerintah pusat dinilai tidak konsisten dalam mengambil keputusan.
"Awalnya, beredar kabar bahwa pemerintah pusat tidak akan menaikkan harga BBM hingga akhir tahun," pungkasnya.
Namun, kenyataannya, penurunan harga hanya diberlakukan untuk jenis BBM nonsubsidi. Adapun BBM subsidi malah mengalami kenaikan harga yang signifikan. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News