GenPI.co Jatim - DPW PKS Jawa Timur menolak keras kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak yang telah diumumkan pemerintah pusat beberapa waktu lalu.
Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan mengatakan, kenaikan harga BBM ini merupakan kebijakan yang tidak ada keberpihakan pada masyarakat. Pemerintah juga disebut tak memiliki empati.
"Melalui semua unsur PKS yang ada di Jawa Timur, akan bersikap tegas menolak (kenaikan harga BBM, red)," kata Ketua DPW PKS Jawa Timur Irwan Setiawan, Selasa (6/9).
Bukan tanpa alasan, Irwan menyebut, kenaikan BBM tersebut berimbas pada melonjaknya harga sembako.
"Harga-harga sembako saat ini sudah meningkat tajam. Apalagi, saat BBM bersubsidi dinaikkan, harga akan semakin tak terkendali," jelasnya.
Dikhawatirkan, kondisi tersebut memunculkan efek domino, salah satunya meyangkut turunnya daya beli masyarakat.
"Terpukul ekonominya dan sulit bangkit dari keterpurukan ekonomi," terangnya.
Dia juga menyampaikan, naiknya harga BBM juga berimbas pada kesejahterahan para nelayan. Apalagi, di Jawa Timur punya 70 ribu lebih keluarga yang menggantungkan hidupnya dari melaut.
Jatah solar subsidi bagi nelayan yang mencapai 500 ribu kilo liter tidak seluruh dapat diakses oleh para nelayan kecil.
"Kenaikan solar sebesar 26 persen lebih, akan membuat perbekalan lebih dari 50 persen. Ini berat untuk nelayan kecil," jelasnya.
Sebelumnya, pemerintah telah memutuskan untuk menaikkan harga BBM per Sabtu (3/9). Saat ini harga BBM jenis Solar per liternya dipatok sebesar Rp 6.800 dari yang sebelumnya Rp 5.150. Sedangkan jenis Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10 ribu. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News