Harga BBM Naik, Sopir Angkot di Malang Semakin Terjepit

06 September 2022 17:30

GenPI.co Jatim - Kenaikan harga BBM atau bahan bakar minyak cukup terasa bagi sopir angkot (angkutan kota) di Malang.

Teguh Setiawan, salah satu sopir angkot di Kota Malang mengakui, kenaikan BBM mengakibatkan biaya operasionalnya membengkak.

Kondisi tersebut semakin menyulitkannya, mengingat era sekarang angkot semakin sepi peminatnya.

BACA JUGA:  Mahasiswa Malang Demo, Protes Kenaikan BBM, Minta Sejumlah Menteri Dicopot

“Kenaikan BBM jelas berdampak besar pada kehidupan saya. Situasinya sekarang sudah serba sulit, penumpang aja sepi apalagi pendapatan,” ujarnya pada GenPI.co Jatim, Selasa (6/9).

Sopir angkot jurusan Arjosari-Borobudur-Gadang (ABG) ini pun khawatir jika kenaikan harga BBM ini juga akan berdampak pada kenaikan tarif angkot.

BACA JUGA:  Tolak Keras, PKS Jatim Ingatkan Efek Domino Kenaikan Harga BBM

Perubahan tarif bisa saja terjadi setelah melihat situasi pendapatan sopir angkot kian hari semakian menipis.

“Sekarang cari penumpang lima orang saja sudah bersyukur. Kalau berhenti menunggu penumpang juga percuma, jalan muter-muter juga percuma malah menghabiskan bensin,” imbuhnya.

BACA JUGA:  Harga BBM Naik Timbulkan Efek Domino, Kata Pengamat Unair

Selaras dengan Teguh, sopir angkot trayek Arjosari-Borobudur-Bunul (ABB) Yuliono juga mengeluhkan hal serupa.

Menurutnya, kenaikan BBM sangat mencekik rakyat kecil. Dia harus memutar otak agar perekonomiannya tetap berputar, seperti menyewakan mobil angkot-nya.

“Kami kebanyakan mengandalkan orang-orang yang carter mobil angkot. Karena dalam sehari bisa mencapai Rp 250.000 sekali sewa,” ucap Yuli.

Para sopir angkot ini berharap agar situasi seperti ini bisa segera mereda. Mereka hanya menginginkan adanya perubahan harga sembako di pasaran.

Tidak ditampiknya bahwa kenaikan harga BBM dikhawatirkan berimbas pada mahalnya bahan kebutuhan pokok. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM