Fakta Baru Dugaan Penganiayaan Santri di Pondok Gontor, Korbannya 3 Orang

07 September 2022 08:00

GenPI.co Jatim - Polres Ponorogo memapaparkan fakta baru terkait dengan kasus dugaan penganiayaan santri di Pondok Gontor.

Kapolres Ponorogo Kombes Pol Catur Cahyono menyampaikan, korban penganiayaan lebih dari satu. "Total ada tiga santri termasuk korban AM, namun yang dua santri luka-luka," katanya, Selasa (7/9).

Pihaknya sudah melakukan pemeriksaan terhadap dua santri, dua dokter dan tiga ustaz.

BACA JUGA:  Bantu Soimah, Hotman Paris Turun Gunung Tangani Kekerasan di Ponpes Gontor

Sebelumnya, remaja berinisial AM (17) asal Palembang dilaporkan meninggal dunia usai diduga dianiaya santri lainnya.

Polisi yang mendapat pengaduan dari Pihak Pondok Modern Darusaalam Gontor langsung bergerak melakukan penyelidikan. Pemeriksaan awal didapati adanya petunjuk mengarah ketindakan kekerasan fisik.

BACA JUGA:  Pondok Gontor Keluarkan Pernyataan Resmi Soal Dugaan Kekerasan Santri

Keterangan Kapolres, penganiayaan tersebut bermula dari salah paham. Hanya saja, dia tidak merinci motif penganiayaan yang ternyata dilakukan para santri senior.

Sementara itu, Kementerian Agama memastikan tidak mencabut izin Pondok Gontor.

BACA JUGA:  Polisi Sita Becak Terkait Kematian Santri Pondok Gontor, 11 Saksi Diperiksa

Kepala Bidang Pendidikan Diniyah Pondok Pesantren Kantor Wilayah Kemenag Jawa Timur menjelaskan, kasus tersebut tidak melibatkan lembaga pondok. Melainkan persoalan senioritas.

"Jadi, tidak mungkin kami melakukan pencabutan izin operasional Ponpes Darussalam Gontor karena kejadiannya bukan disebabkan oleh lembaga pesantren, melainkan adalah sebuah kasus yang murni antara senior dan junior," katanya.

As'adul mengungkapkan, peristiwa tersebut bermula dari Perkemahan Kamis dan Jumat (Perkajum) pada 18-19 Agustus 2022. Santri yang meninggal ini merupakan Ketua Panitia Perjakum.

"Lalu hari Sabtu, tanggal 20 Agustus, adalah pengembalian peralatan perkemahan. Kemudian pada Senin, 22 Agustus, seorang santri ditanya seniornya, apakah ada permasalahan dengan peralatan perkemahan yang digunakan," ungkapnya.

Peristiwa itulah yang mengawali percecokan terjadi yang berujung pada penganiayaan. (ant)

 

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM