GenPI.co Jatim - Institute Teknologi Sepuluh November atau ITS Surabaya melakukan big data mahasiswanya.
Rektor ITS Prof. Mochamad Ashari mengatakan, pengetahuan pengolahan big data ditujukan agar para mahasiswanya punya peluang lebih besar memenangkan persaingan di dunia kerja.
Diharapkan, para mahasiswanya juga mampu memberikan sumbangsi bagi bangsa melalui kemampuannya mengola big data.
"ITS mampu berkontribusi memajukan masyarakat dan bangsa Indonesia," kata Ashari, Rabu (7/9).
Digitalisasi pengolahan data berskala besar itu kini mulai diterapkan oleh ITS Surabaya yang bekerja sama dengan PT Solusi Bisnis Adiguna.
Berikut sejumlah hal yang perlu diketahui terkait pemanfaatan teknologi big data.
Penggunaan teknologi big data mampu mempersingkat waktu pencarian, pengumpulan, dan pengolahan data. Sebab, prosesnya bisa langsung mencakup banyak data dalam sekali pengerjaan.
Hal itu berbanding terbalik dengan proses pengolahan secara manual. ITS masih menerapkan metode tersebut.
"Sehingga sering menemui hambatan karena pengolahan data di ITS yang cenderung masih manual," kata Direktur PT Solusi Bisnis Adiguna Eko Satrio.
Cara kerja teknologi big data, yakni data dari hasill penelusuran google, sosial media, maupun website atau platform lainnya diambil. Selanjutnya, proses dilanjutkan metode pengolahan untuk mendapatkan rincian hasil yang diinginkan pengguna.
Dia mencontohakan, penggunaan big data di ITS bakal diaplikasikan dalam mempermudah proses pelaksanaan penelitian, seperti riset, maupun pembuatan jurnal penelitian.
Selain itu, digiltalisasi pengolahan data juga bisa digunakan saat para mahasiswa akan melakulan pengabdian kepada masyarakat.
Teknologi big data juga dapat dimanfaatkan untuk melakukan pengabdian kepada masyarakat,” ucapnya.
Big daya ternyata juga mampu menjadi wadah mahasiswa untuk meningkatkan profsionalitas di dunia kerja.
Hal itu bisa terjadi ketika seorang mahasiswa benar-benar bisa menguasai proses pengolahan data secara digital.
"Teknologi ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan wirausaha milik mahasiswa, seperti memasarkan jasa atau produk usaha mereka," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News