GenPI.co Jatim - Pondok Modern Darussalam Gontor atau sekarang dikenal Pondok Gontor di Ponorogo sudah dikenal masyarakat luas, banyak santri datang untuk menimba ilmu agama di sana.
Mengutip laman gontor ac.id, Pondok Modern Darussalam Gontor berdiri pada tanggal 20 September 1926 bertepatan dengan 12 Rabiul Awwal 1345 dalam peringatan Maulid Nabi oleh tiga saudara, yakni KH. Ahmad Sahal (1901-1977), KH. Zainuddin Fanani (1908-1967), dan KH. Imam Zarkasyi (1910-1985).
Mereka bertiga memperbaruhi sistem pendidikan dengan mendirikan Pondok Modern Darussalam Gontor yang sebelumnya bernama Pondok Tegalsari.
Sistem pendidikan yang diperbaruhi ketiga saudra ini dimulai dari jenjang dasar, namanya Tarbiyatul Athfal.
Kemudian pada 19 Desember 1936 didirikan Kulliyatu-l-Muallimin al-Islamiyah, dimana program pendidikannya berlangsung enam tahun.
Seiring berjalannya waktu Pondok Modern Darussalam Gontor terus membuka berbagai jenjang pendidikan.
Pada 17 November 1963, Pondok Modern Darussalam Gontor membuka Perguruan Tinggi Darussalam (PTD) dengan dua kali perubahan nama.
Nama PTD diganti Institut Pendidikan Darussalam (IPD) kemudian diubah lagi menjadi Institut Studi Islam Darussalam (ISID) hingga sekarang.
ISID sendiri memiliki tiga Fakultas, yakni Fakultas Tarbiyah, Fakultas Ushuluddin dan Fakultas Syariah.
Sebagai tambahan informasi, Gontor adalah nama sebuah tempat yang lokasinya sekitar 3 km sebelah timur Tegalsari dan 11 km arah tenggara Ponorogo.
Pada saat awal pendiriannya, kawasan Gontor adalah sebuah hutan yang belum banyak dihuni, bahkan dikenal sebagai tempat persembunyian perampok, penjahat dan lain sebagainya.
Saat ini nama Pondok Modern Darussalam Gontor, Ponorogo banyak diperbincangkan karena adanya dugaan kasus penganiayaan remaja asal Palembang oleh sesama santri. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News