Pemkot Surabaya Gelar Literasi Digital Pelajar, Upaya Tangkal Hoaks

08 September 2022 22:00

GenPI.co Jatim - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berencna menggelar kelas literasi digital untuk pelajar tingkat SMP.

Kegiatan kelas literasi ini dilakukan sebagai upaya Pemkot Surabaya memperkenalkan bahaya hoaks atau berita bohong kepada para siswa.

Acara tersebut rencananya berlangsung minggu depan. Namun, pemkot terlebih dahulu memberikan kelas literasi digital kepada pengurus OSIS di Koridor Coworking Space.

BACA JUGA:  Kondisi Terkini Rumah Pilot Pesawat Jatuh di Selat Madura

"Mungkin nanti dari kalangan OSIS ya. Jadi, mereka kami pilih dan kasih pemahaman," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Surabaya M Fikser saat dikonfirmasi GenPI.co Jatim, Kamis (9/9).

Selain hoaks, kelas literasi digital yang digelar Pemkot Surabaya juga bertujuan memberikan pemahaman kepada siswa bahayanya dampak perundungan, ujaran kebencian, hingga hal-hal negatif yang tersebar di dunia maya.

BACA JUGA:  Sidang Mas Bechi, JPU Hadirkan 16 Saksi, Kuasa Hukum Belum Puas

Pada kelas literasi digital, Pemkot Surabaya fokus pada tiga hal.

Pertama, pihaknya ingin meningkatkan kreativitas dan keterampilan pelajar Surabaya dalam proses pembelajaran digital.

BACA JUGA:  Tarif Angkot di Kota Malang Belum Naik, Sopir Mengeluh

Kedua, para pelajar diharapkan mampu memahami, sekligus menerapkan etika selama berada di ruang digital, khususnya ketika menjalani proses komunikasi, baik melalui video call, telepon, maupun pesan singkat.

Ketiga, kelas literasi digital kepada pelajar SMP juga dimaksudkan agar para siswa bisa lebih melek terhadap penggunaan situs-situs belanja online.

Artinya, para siswa harus bisa bertanggungjawab pada keputusan pembelian barang-barang melalui platform pasar digital.

"Sekarang ini kan pelajar tidak bisa lepas dari dunia digital sehari-hari. Nah, itu kemudian coba supaya mereka bisa gunakan internet secara positif," terangnya.

Sementara itu mengenai jadwal kelas literasi digital, Diskominfo sudah berkoordinasi dengan Dispendik Surabaya.

"Kami akan terus bergerak keliling gitu. Kemudian, kami koordinasi dengan Dinas Pendidikan untuk mengetahui jam-jam dan hari apa ada ruang melakukan itu," ujarnya.

Selama proses kelas literasi digital berjalan, juga melibatkan andil komunitas maupun relawan teknologi informasi komunikasi (TIK) bentukan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

"Kami undang narasumber relawan TIM dari Kemenkominfo untuk bahas materi. Kami juga undang komunitas yang peduli terhadap perkembangan IT," ungkapnya.

Mantan Kabag Humas Pemkot Surabaya itu menambahkan, kelas literasi digital ini juga sudah diberikan kepada para guru dari seluruh SMP negeri dan swasta di Surabaya, pada Rabu (8/9).

"Jadi, kami tidak ingin anak murid itu hpnya disita, terus melakukan pemeriksaan hpnya murid, itu menurut kami kurang beri edukasi," jelasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM