GenPI.co Jatim - Harga telur di Surabaya belum turun. Sekilonya masih berada di angka Rp 30.000.
Tingginya harga telur ini membuat pedagang pusing, seperti Rohman, pemilik toko kelontong di Jalan Kutisari yang mengaku mengurangi jumlah pasokan.
"Belum turun ini, masih Rp 30.000. Ya ngurangi kulakan aku. Kan ya toko kelontong, jadi jualnya enggak banyak paling ini 2 kiloan. Kalau biasanya itu 3-4 kiloan," ujar Rohman kepada GenPI.co Jatim, Jumat (9/9).
Abdur mengaku, harga telur yang naik itu berimbas pada dagangannya. Pembelian masyarakat cenderung lebih sepi.
"Ini aja sudah 4 harian belum habis. Kalau sebelum naik itu cepat lakunya, kebanyakan ngecer sih," terangnya.
Senada dengan Rohman, Asih seorang pedagang di Jalan Siwalankerto juga merasakan dampak kenaikan harga telur.
Kini, dagangannya cenderung lebih sepi jika dibandingkan dengan sebelum kenaikan harga.
"Iyo sek (iya masih, red) Rp 30.000. Yo sepi yang beli," jelasnya.
Dia mengaku, tak bisa berbuat banyak atas kenaikan harga ini. Hanya saja, diharapkannya harga bisa kembali normal
"Keberatan sekarang kan orang beli ya kurang. Ya cepat normal lah, balik kaya dulu lah," jelasnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News