GenPI.co Jatim - Bentrokan pesilat di Madiun terjadi lagi, Wali Kota Maidi memberikan pesan berkelas, yakni segera berdamai.
Ajakan ini setelah Maidi mendengar adanya bentrokan dua perguruan silat pasca peringatan seabad PSHT di sejumlah lokasi, seperti di Jalan Halmahera, Jalan Diponegoro, dan TGP pada Minggu (4/9).
"Ini adalah oknum dan tidak mewakili semua pendekar di Madiun, jika ada salah paham pribadi hendaknya dapat diselesaikan dengan baik," kata Wali Kota Maidi saat menjenguk dua korban bentrokan perguruan silat di RSUD Soedono Kota Madiun, Sabtu (10/9).
Pada kesempatan yang sama, pihaknya akan menanggung secara pribadi seluruh biaya pengobatan korban kesalahpahaman yang terjadi antar pendekar dari dua perguruan silat. Total biaya pengobatan sebesar Rp 30 juta.
"Korban ini warga Kota Madiun maka saya sebagai bapaknya warga Kota Madiun akan saya bantu tanggung jawab. Semua biaya pengobatan saya tutup," katanya.
Wali Kota Maidi berharap agar seluruh pendekar yang ada di Kota Madiun mampu terus menjaga keamanan dan kedamaian yang sudah tercipta saat ini. Jangan hanya karena satu dua oknum, justru memecah belah kerukunan yang sudah tercipta.
Sementara, Polres Madiun Kota telah mengamankan 12 orang pesilat usai kejadian bentrokan dua perguruan silat.
"Mereka diamankan atas dasar penyelidikan intensif yang dilakukan polisi. Mereka diamankan masih sebagai status saksi untuk dimintai keterangan," kata Kapolres Madiun Kota AKBP Suryono.
Seperti diketahui, kericuhan antara dua perguruan silat besar terjadi di Jalan Halmahera, Diponegoro, dan TGP Kota Madiun, Minggu (4/9/2022) dini hari. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News