GenPI.co Jatim - Kreatifitas Athalia Michelle, mahasiswa Universitas Kristen atau UK Petra Surabaya layak diacungi jempol.
Mahasiswa tingkat akhir itu punya cara sendiri mengolah limbah kaca menjadi pernak-pernik nan-cantik, seperti kalung, gelang, dan cincin.
Dia mengaku, ide mendaur ulang limbah kaca itu muncul ketika menempuh perkuliahan di semester tujuh.
Saat itu, mahasiswi asal Denpasar tersebut sering pergi ke pantai dan melihat banyak limbah kaca.
"Banyak orang tidak tahu limbah kaca ini dan mengira ini batu," ujarnya, Rabu (14/9).
Melihat itu, muncul ide untuk memanfaatkannya sebagai asesoris. Athalia kemudian mulai mengumpulkannya.
"Saya mungut sendiri kacanya dari pantai. Kalau pantai yang berkarang biasanya ada, jadi harus cari pantai yang berkarang," ungkapnya.
Athalia mengatakan, kaca dari pantai itu berbeda dari pada umumnya. Kaca tersebut sudah memancarkan corak estetik meski belum diolah.
"Jadi natural dari sananya, dari alam. Tidak pakai campuran apa-apa lagi. Estetika warnanya, ada yang biru, pink, jadi dari bahan alami botolnya," ungkapnya.
Brand kerajinan aksesoris yang diberi nama Sela Jewelery itu sudah diproduksi pada April 2022.
"Jadi mulai semester tujuh itu penemuan konsep ide, branding, sampai pembuat produk akhirnya saat April itu," terangnya.
Athalia ingin memperkenalkan bahwa kaca sering ditemui bisa disulap menjadi sebuah produk yang cantik dan unik. Sekaligus, menyosialisasikan pelestarian lingkungan.
"Di sana juga terkenal dengan batu karang dan ombaknya. Jadi, kacanya terkumpul," ungkapnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News