Momen Haru Drama Perobekan Bendera di CFD Surabaya, Bikin Air Mata Meleleh

18 September 2022 12:30

GenPI.co Jatim - Suasana car free day atau CFD Surabaya di Jalan Tunjungan, Minggu (18/9), benar-benar berbeda. Tak seperti biasanya, masyarakat tumpah ruah di sana.

Bukan karena sebuah peristiwa genting, tetapi menyaksikan pertunjukkan drama musik Berkibarlah Benderaku.

Drama itu sebagai peringatan peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda di Hotel Yamato atau kini disebut Hotel Majapahit, pada 19 September 1945.

BACA JUGA:  Tokoh Unik dan Lucu Hadir di CFD Surabaya, Siap Hibur Warga

Masyarakat larut dalam salah satu peristiwa bersejarah di Indonesia tersebut.

Pertunjukkan drama musik menggambarkan bagaimana perjuangan arek-arek suroboyo melawan pasukan sekutu.

BACA JUGA:  Alasan ke CFD Surabaya, Kamu Termasuk yang Mana?

Suasana sempat tegang, desing senjata dari sound hingga desir motor klasik yang menyerupai kendaraan di masa perang menggema. Tumpukan tanah berhamburan.

Pada acara tersebut terlihat perlawanan Arek-Arek suroboyo benar-benar tak ada habisnya. Meski sempat kocar-kacir, perjuangan para pahlawan tak pernah surut.

BACA JUGA:  Manisnya Jajan Rambut Nenek Jadi Favorit Pengunjung CFD Surabaya

Puncaknya, ketika dua tangga berbahan bambu ditempat di dinding depan Hotel Yamato.

Momen emosional pun terjadi ketika seorang aktor menaiki anak tangga demi anak tangga untuk menuju atap hotel, tempat tiang bendera Belanda terpasang.

Pasca-momen heroik terjadi, acara kemudian dilanjutkan dengan mengarak bendera merah putih sepanjang 800 meter yang membenteng di sepanjang Jalan Tunjungan.

Masyarakat pun diberi kesempatan untuk turut bergabung.

Agus salah seorang pengunjung mengaku, perasaannya campur aduk melihat momen itu.

Ada rasa sedih melihat perjuangan dan pengorbanan para pahlawan yang digambarkan dalam drama musik itu.

Di sisi lain, dia juga bangga dilahirkan sebagai masyarakat Indonesia, khususnya menjadi warga Surabaya dengan daya juang yang begitu besar.

"Nangis aku tadi, deg-degan juga. Mereka (pahlawan, red) enggak ada duanya, mereka luar biasa dan tanpa mereka kami gak akan bisa hidup bebas seperti gini," ujarnya kepada GenPI.co Jatim.

Hal senada juga disampaikan Vera, sebagai warga Surabaya, menurutnya memang wajib mengatahui peristiwa perobekan warna biru pada bendera Belanda.

"Ini jadi cerminan arek-arek suroboyo yang gak mudah menyerah. Sejarah inis haru benar-benar diingat oleh generasi muda," jelasnya.

Dia pun tak menampik sempat meneteskan air mata saat momen perobekan di atas Hotel Yamato atau Hotel Majapahit terjadi.

"Gak bisa bayangin hidup di kondisi dulu, mereka semangatnya luar biasa. Aku nangis tadi, terharu. Para pahlawan ingin generasi selanjutnya hidup enak, mereka rela soro (susah, red)," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif Reporter: Ananto pradana

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM