Punokawan Ikut Demo Buruh di Surabaya, Aksinya Curi Perhatian

19 September 2022 19:00

GenPI.co Jatim - Massa aksi buruh gabungan kembali menggelar aksi di Kantor Gubernur Jawa Timur, Jalan Pahlawan Surabaya, Senin (19/8).

Ribuan buruh itu datang tak hanya berasal dari Surabaya saja. Namun, dari sejumlah daerah di Jawa Timur, seperti Sidoarjo, Gresik, Lamongan, hingga Mojokerto.

Di tengah lautan pendemo, ada empat orang berdandan dan berpakaian unik yang langsung mencuri perhatian.

BACA JUGA:  Harga Telur Ayam di Malang Turun, Mak-Mak Wajib Tahu

Keempat orang ini berdandan punokawan, yakni Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong.

Marsanto sosok di balik tokoh Semar mengatakan, punokawan menjadi cerminan sebuah keadilan yang diharapkan mampu hadir di tengah kondisi serba tidak menentu.

BACA JUGA:  Korban Jembatan Gantung Putus Probolinggo Sudah Kembali Sekolah

"Kostum (punokawan, red) ini melambangkan membawa keadilan. Di negeri ini banyak terjadi keonaran, dari pimpinan yang menimbulkan kurangnya rasa percaya terhadap para pejabat," kata Marsanto kepada GenPI.co Jatim.

Di samping itu, dia juga ingin mengingatkan bahwa punokawan punya peran memberikan petuah bagi pejabat, agar menunjukkan tingkah pola dan pemikiran yang berpihak pada rakyat.

BACA JUGA:  Tabloid Anies Baswedan Beredar di Masjid Kota Malang, Jadi Perbincangan Warga

Salah satu sosok yang punya andil itu, yakni Semar.

"Tentu kami mengingatkan ke pejabat, ini lah jati diri, di pulau Jawa khususnya. Ada Eyang Semar yang selalu memberikan petunjuk kepada pejabat untuk menegakkan keadilan," jelasnya.

Disinggung mengenai kenaikan harga BBM dan UMK 2022 hal itu dirasa tidak berpihak kepada masyarakat, terutama pekerja atau buruh.

Menurutnya, kebijakan yang dibuat pemerintah bakal membuat masyarakat sengsara karena kenaikan BBM berimbas pada kebutuhan sehari-hari yang semakin mahal.

"Hari ini dampaknya luar biasa, teman-teman yang kos pasti naik, biaya transportasi otomatis naik, bahan pokok yang awalnya kami cukup dengan gaji yang ada, apa lagi ini UMK naik sedikit," terang pria yang juga berasal dari DPC FSPKEP KSPI Gresik.

Namun sayang, niat buruh untuk menyampaikan unek-uneknya ini tidak bisa langsung didengar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

Alhasil, para buruh melakukan audiensi bersama Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak.

"Jadi, sekali lagi kami mengingatkan Bu Gubernur, tokoh pewayangan ini membawa keadilan. Jangan menghindar dari masyarakat ketika masyarakatnya mengeluh," ujarnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM