Kisah Sukses Guru di Pamekasan, Modal Rp 10 Ribu Kini Punya 14 Bus

20 September 2022 08:00

GenPI.co Jatim - Kisah sukses pengusaha pariwisata asal Pamekasan Mukti Ali sangat menginspirasi. Bagaimana tidak, dari modal Rp 10 ribu berhasil memiliki 14 armada bus.

Uang Rp 10 ribu tersebut digunakan untuk menyewa komputer dan mencetak brosur paket perjalanan wisata di Jawa Timur, Bali dan Madura.

Brosur yang dicetak itu menjadi titik awal usahanya. Mukti Ali yang seorang guru di SMAN 1 Pamekasan membagikanya kepada siswa dan guru kelas di sejumlah sekolah.

BACA JUGA:  Kisah Sukses Bayu, Pertahankan Sanggar Karawitan Saat Pandemi Covid-19

Perlahan namun pasti, upayanya membuahkan hasil. Banyak yang tertarik dengan tawaran paket wisata yang disediakan Mukti.

Dia juga memanfaatkan jaringan yang telah dibangunnya sejak masih kuliah. Alumni jurusan Sejarah Universitas Negeri Malang tersebut memang dikenal sebagai pribadi yang supel.

BACA JUGA:  Kisah Sukses Pengusaha Surabaya, Bermula dari Pesan Menohok Tri Rismaharini

Suami Kamsiyatun itu aktif di sejumlah organisasi, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Modal sosial ini yang juga menyokong usahanya. Teori modal sosial oleh ilmuan ekonomi James S. Coleman dalam jurnal bertajuk 'Social Capital in the Creation of Human Capital' pada tahun 1988 ini menjadi inspirasinya.

BACA JUGA:  Kisah Sukses Bayu Kusumaleksana, Usaha Dalang Muda di Era Modern

Pun demikian, perjalanan usaha pria 45 tahun tersebut tak selalu berjalan mulus.

Caci maki pelanggan kerap didapatkannya. Bahkan, Mukti pernah diludahi pengguna jasanya. Terutama saat armada bus datang terlambat.

Mukti awal usaha memang menyewa bus dari luar Madura, seperti dari Malang dan Surabaya. Jauhnya jarak ditambah kemacetan dan antrean di dermaga Kamal, Bangkalan membuat bus datang terlambat.

Menyewa bus ke luar Madura tersebut terus dijalankannya dalam beberapa tahun hingga akhirnya bisa membeli bus secara kredit pada 2011.

Ketika itu dia memanfaatkan program pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang memiliki bunga ringan.

Rumah mewah yang dibangun dari hasil jasa transportasi itu dijadikan agunan pinjaman. Awalnya, mendapatkan pinjaman sekitar Rp 600 juta yang dipergunakannya untuk membeli bus bekas.

Setelah itu, dia mengajukan pinjaman lagi menjadi Rp 1 miliar dan kini sudah memiliki 14 unit bus. (ant)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Baehaqi Almutoif

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM