GenPI.co Jatim - Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya membeberkan penyebab balita mengalami pneumonia.
Pihaknya menjelaskan, seorang balita berusia antara usia 1-5 tahun terpapar pneumonia, terlebih berada di tengah interaksi banyak orang dan mengunjungi berbagai tempat.
Hal ini mampu memicu risiko balita terpapar kuman yang menyebabkan infeksi saluran penapasan (ISPA) menjadi lebih besar daripada usia 0-1 tahun.
Saat ini Dinkes Surabaya sudah melakukan pemetaan dan berhasil menekan kasus pneumonia pada balita.
Kepala Dinas Kesehatan Surabaya Nanik Sukristina mengumumkan adanya penurunan kasus pneumonia pada balita periode Januari-Agustus 2022.
Angka yang ditemukan pada periode itu sebesar 8.080 kasus pneumonia pada balita. Sedangkan untuk usia yang mendominasi, yakni rentang 1-5 tahun.
Dia menjelaskan pada 2021 jumlah kasus Pneumonia pada balita tercatat sebesar 8.760.
"Karena usia tersebut merupakan usia rentan, dimana kekebalan tubuh belum terbentuk secara optimal," kata Kepala Dinkes Surabaya Nanik Sukristina melalui keterangan tertulis, Selasa (20/9).
Lanjutnya, angka pneumonia pada semua usia di 2021 mencapai 17.693. Jumlah itu berhasil ditekan di 2022.
"Sedangkan 2022 per Agutus sebesar 11.512 (kasus, red)," terangnya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News