GenPI.co Jatim - Sejumlah desa di Pamekasan dilaporkan mengalami kekeringan. Data BPBD setempat, sedikitnya ada 322 dusun yang tersebar di 72 desa, sembilan kecamatan terjadi kekeringan.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pemkab Pamekasan Amin Jabir mengatakan, jumlah dusun yang mengalami kekeringan tahun ini lebih banyak daripada sebelumnya. Tahun 2021 tercatat sebanyak 311 dusun mengalami kekeringan.
Pun demikian, kata dia, jumlah desa yang mengalami kekeringan sudah turun. "Pada 2021 desa yang terdampak kekeringan sebanyak 77 desa, saat ini hanya 72 desa," ujarnya, Sabtu (24/9).
Dia menyampaikan, ada dua jenis kekeringan yang terjadi, yakni kritis dan langka.
Kekeringan kritis terjadi akibat pemenuhan air di kawasan tersebut mencapai 10 liter lebih per orang per hari. Jarak tempuh untuk mendapatkan air bersih sejauh 3 kilometer.
Kekeringan langka, yakni kebutuhan air di tempat tersebut di bawah 10 liter per orang per hari. Jarak temput dari rumah untuk mendapatkan air sekitar 0,5 kilometer hingga 3 kilometer.
Pemkab Pamekasan mengeluarkan program penanganan kekeringan tahun ini melalui Besti Berdering atau Bersama Bupati Bereskan Desa Kering.
Amin menyebut, pendistribusian bantuan air bersih sudah dilakukan untuk penanganan kekeringan tersebut.
"Kami telah menggerakkan tim untuk menangani kekeringan di Pamekasan pada kemarau kali ini dan meluncurkan program khusus yang diberi nama "Besti Berdering" atau Bersama Bupati Bereskan Desa Kering," katanya.
Sebelumnya, Bupati Pamekasan Baddrut Tamam mengatakan, ada beberapa program penanganan kekeringan.
"Program lain yang dilakukan adalah pengeboran di sejumlah desa terdampak kekeringan," katanya saat meluncurkan program Besti Berdering di Desa Jarin, Kecamatan Pademawu. (ant)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News