GenPI.co Jatim - Terasa gak sih, kalau Surabaya sumuk atau gerah banget dalam beberapa hari belakangan.
Cuaca Surabaya terasa panas sekali, terutama pada pukul 11.00 hingga 15.30 WIB.
Badan Meteorologi dan Geofisika atau BMKG Juanda punya penjelasan mengenai kondisi Surabaya yang bikin kulit tersengat.
Surabaya mengalami sedang fenomena ekuinoks. Kondisi yang membuat cuaca Kota Pahlawan jadi terasa sangat panas.
"Fenomena ekuinoks yaitu matahari tepat berada di atas khatulistiwa. Peristiwa ini terjadi dua tahun sekali mengikuti gerak semu harian matahari,” ujar prakirawan BMKG Juanda, Oki Sukmo Hakim mengutip Ngopibareng.id, Jumat (23/9).
Kondisi suhu udara diprakirakan bertambah panas bila muncul potensi hujan. Oki menjelaskan, suhu udara yang semakin panas tersebut disebabkan karena gerak semu matahari.
“Semakin panas itu kan karena gerak semu matahari, habis dari belahan bumi utara menuju ke selatan. Nah, ini diprakirakan ke depan kalau misalnya ada potensi hujan, suhunya akan semakin panas,” ungkapnya.
Dia mengatakan, situasi suhu udara yang panas tersebut akan berlangsung hingga fenomena kulminasi utama atau hari tanpa bayangan.
"Fenomena itu akan terjadi pertengahan Oktober antara tanggal 11 sampai 12 Oktober, nanti akan kami informasikan lagi di media sosial BMKG. Matahari tepat berada di wilayah Jawa Timur atau atas Surabaya itu akan paling panas,” katanya. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News