Waspada, Pakar Siber Imbau Masyarakat Tak Asal Klik Link Aplikasi

28 September 2022 19:30

GenPI.co Jatim - Masyarakat diimbau senantiasa waspada terhadap informasi menyesatkan yang datang dari sumber tidak resmi perbankan.

Seorang pakar keamanan siber menekankan kepada masyarakat untuk menghindari klik tautan yang mencurigakan atau mirip-mirip dengan akun perbankan yang tujuannya untuk 'mencuri' akses layanan perbankan seseorang.

Ketua Indonesia Cyber Security Forum Ardi Sutedja mengatakan, saat ini makin beragam modus penipuan social engineering (socneg) harus ditanggapi masyarakat dengan meningkatkan kewaspadaan saat mengakses informasi dan transkasi.

BACA JUGA:  BRI Gandeng SRCIS Dorong Ekosistem UMKM Cashless

Masyarakat diharuskan lebih waspada agar tidak membagikan data pribadi dan data perbankan kepada pelaku yang mengaku mengatasnamakan bank.

Soceng mempengaruhi pikiran korban dengan ‘angin surga’ melalui penawaran hadiah, atau menakut-nakuti seperti jika tidak melakukan yang diperintahkan akun nasabah bisa terblokir atau dikenai denda.

BACA JUGA:  BRI Buyback Saham Melalui RUPST, Dinilai Masih Undervalue

“Fenomena ‘angin surga’ kuat sekali dengan janji muluk-muluk. Kelengahan dimanfaatkan untuk menekan secara psikologis, ini yang membuat penipu melakukan arahan dan diikuti korbannya. Ada ajaran orang tua kita dulu jangan berbicara sama orang asing yang tidak dikenal," katanya.

Namun ujaran tersebut katanya, kadang lupa dan lengah dengan kasus penipuan perbankan di internet.

BACA JUGA:  UU Data Pribadi Disahkan, BRI Beri Apresiasi

"Ini menyebabkan terjadi banyak penipuan lewat rekayasa sosial ini. Dan semakin banyaknya informasi yang lalu lalang sehingga masyarakat tidak fokus,” lanjutnya.

Oleh karena itu, menurutnya jika ada yang mengatasnamakan perbankan melalui pesan singkat meminta masyarakat membuka channel atau sebuah link, nasabah jangan serta merta percaya. Masyarakat harus memastikan bahwa pemberi link adalah nomor resmi bank terkait.

“Tips saya kalau ada nomor yang tidak jelas diblokir saja sederhananya. Nomor penipuan itu kebanyakan menggunakan nomor pra bayar. Itu diblokir saja," ungkapnya.

Menurutnya, lembaga resmi sudah dapat dipastikan punya call center dengan tidak menggunakan nomor pra bayar.

"Jangan sekali-kali membuka link yang di-share dari nomor-nomor yang mencurigakan tadi," kata Ardi menegaskan.

BRI Imbau Nasabah Tidak Buka Link dan Install Aplikasi Dari Sumber Tidak Resmi

Corporate Secretary BRI Aestika Oryza Gunarto menanggapi oknum penipu yang mengatasnamakan BRI.

Dia meminta nasabah BRI untuk selalu waspada dengan tidak memberikan data priadi dan informasi lainnya melalui link dari sumber tidak resmi. Hal ini diharapkan dapat mencegah terjadinya penyalahgunaan data perbankan nasabah.

BRI pun menurutnya tidak membuka channel di aplikasi chat group. Nasabah, kata dia, diimbau agar senantiasa menggunakan channel resmi BRI. Oleh karena itu, menurut Aestika nasabah jangan pernah mengakses link yang mengatasnamakan BRI.

Nasabah juga diimbau tidak memberikan data pribadi dan data perbankan secara lisan apabila pelaku penipuan dengan soceng berusaha menghubungi melalui saluran telepon.

"Kami pun mengimbau seluruh nasabah untuk selalu waspada terhadap berbagai modus tindak kejahatan social engineering. Nasabah juga diimbau untuk menjaga kerahasiaan data pribadi dan data transaksi perbankan kepada pihak mana pun, termasuk yang mengatasnamakan BRI," kata Aestika menekankan.

Aestika mengungkapkan, semakin beragamnya modus penipuan secara digital, BRI mengimbau agar nasabah tidak sembarangan menginstall aplikasi dari sumber tidak resmi dan tidak dapat dipertanggung jawabkan.

Pihaknya menjelaskan bahwa data atau informasi dapat dicuri oleh para fraudster apabila masyarakat menginstal aplikasi dengan sumber tidak resmi yang dikirimkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Dia pun menegaskan, jika nasabah mendapatkan notifikasi melalui SMS, surat elektronik atas transaksi yang tidak dilakukan, agar segera menghubungi Contact BRI di 14017/1500017. Adapun data perbankan yang perlu dijaga oleh nasabah antara lain nomor rekening, nomor kartu, PIN, username dan password digital banking, OTP, dan lain-lain.

Aestika pun mengatakan BRI senantiasa menginformasikan seluruh layanan melalui saluran komunikasi resmi yang dapat diakses nasabah melalui www.bri.co.id, Instagram @bankbri_id, Twitter bankbri_id, kontak bri, promo_bri, Facebook Bank BRI, YouTube Bank BRI, TikTok Bank BRI, dan call center BRI 14017/1500017.

"BRI juga terus mendukung, berkoordinasi dan bekerjasama dengan aparat penegak hukum untuk melakukan penanganan serta penangkapan pelaku kejahatan social engineering," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

Redaktur: Fitra Herdianariestianto

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM