Jelang Laga Lawan Persebaya, Pemain Arema FC Jalani Tes Kinetik

29 September 2022 17:00

GenPI.co Jatim - Berbagai persiapan terus dimatangkan pemain Arema FC jelang melawan Persebaya Surabaya, Sabtu (1/10).

Salah satunya dengan melakukan tes kinetik kepada pemain untuk mengetahui kondisi fisik pemain.

Tes kinetik yang dilakukan Singo Edan ini cenderung berbeda dengan tim lainnya. Biasanya melakukan tes VO2Max pada pemain, kali ini hanya mengukur kekuatan otot, kadar lemak, dan beberapa kriteria lainnya.

BACA JUGA:  Jelang Derbi Jatim, Panpel Arema FC Siapkan Skema Kedatangan Suporter

Pelatih Arema FC Javier Roca menilai, tes VO2Max tidak efektif karena membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Tes VO2Max butuh dua hari. Sebelum tes butuh rest, setelah test juga butuh rest. Bukan rest tidak latihan, tetapi latihannya ringan untuk kita dapat hasil maksimal. Kalau di tengah kompetisi susah. Hasilnya kurang maksimal," jelas Roca saat dikonfirmasi GenPI.co Jatim, Kamis (29/9).

BACA JUGA:  Jelang Derbi Jatim, Javier Roca Tingkatkan Latihan Arema FC

Dia mengeklaim, Tes kinetik ini tidak butuh waktu lama, namun secara hasil ada banyak aspek positif yang bisa diambil tim pelatih.

Menurut video analis Arema FC FX Yanuar, hasil tes kinetik bisa dipakai untuk deteksi awal cedera pemain.

BACA JUGA:  Arema FC vs Persebaya, Javier Roca Begini Soal Sosok Aji Santoso

Hal ini penting karena Arema FC acap kali dipusingkan dengan cedera otot para pemain pada awal musim ini. Diharapkan tes ini menjadi salah satu pencegahan cedera berkelanjutan para pemain.

"Kami mau injury prevention. Karena ada tes keseimbangan penggunaan kaki kanan dan kiri, ada lompatan juga supaya tahu bisa balance. Jangan sampai pemain kaki kanan saja yang kuat tapi kaki kiri jadi beban lalu cedera," kata Yanuar.

Selain itu, tes kinetik juga menjadi salah satu patokan ada di mana level sepak bola yang bisa dimainkan para pemain.

Dia memberi contoh bahwa otot hamstring para pemain di Premier League mampu mengangkat beban sampai 400 newton. Sementara itu di Indonesia para pemainnya hanya mampu mengangkat beban 335-350 newton.

“Dari data tersebut, bisa diketahui bahwa kalau mau bermain di sana, gap-nya kejauhan jadi ada angka yang harus dikejar untuk bisa sampai ke level tersebut," pungkasnya. (*)

Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News

BERITA TERKAIT

Copyright © 2024 by GenPI.co JATIM