GenPI.co Jatim - Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Surabaya mengklaim jumlah kebakaran terus mengalami penurunan dalam waktu empat tahun terakhir.
Angka kejadian kebakaran Surabaya itu dihitung dalam rentang waktu 2019-2021.
Pada 2019, kebakaran di Surabaya tercatat sebanyak 944 kejadian.
Jumlah itu kemudian turun pada 2020, yakni 684 kejadian dan di 2021 angka kebakaran di Kota Pahlawan menjadi 644.
Sementara di 2022, yakni pada retang waktu Januari hingga 29 September angka kebakaran sebanyak 549 kejadian.
Mengingat periode 2022 tersisa tiga bulan, DPKP bakal memaksimalkan langkah pencegahan kebakaran untuk mengantisipasi kenaikan angka kejadian.
"Tinggal sisa tiga bulan ini yang harus kami jaga," kata Kepala DPKP Dedik Irianto, Minggu (2/10).
Menurutnya, kasus selama Januari hingga 29 September 2022 didominasi kebakaran non bangunan atau lahan terbuka, sebanyak 388 kejadian.
Tingginya kebakaran di lahan terbuka karena faktor alam, yakni musim kemarau.
"Kejadian kebakaran di musim kemarau ini peningkatannya cukup signifikan, terutama yang non bangunan," terangnya.
Bahkan, setiap harinya pada rentang Agustus hingga September 2022 kejadian kebakaran di lahan terbuka mendominasi.
"Pada dua bulan terakhir (Agustus hingga September 2022, red), kebakaran alang-alang tertinggi tahun ini. Satu hari bisa sampai tujuh kejadian," ungkap dia.
Masyarakat pun diimbau agar tak melakukan pembakaran sampah, pembersihan alang-alang dengan api, hingga tak membuat api unggu di lahan rawan kebakaran. (*)
Silakan baca konten menarik lainnya dari GenPI.co di Google News